Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Damar Derana (Part 13)

20 Mei 2024   02:18 Diperbarui: 20 Mei 2024   02:46 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B


"Emmm ... Vivi lebih suka nggak serumah, sih?"


"Kenapa begitu?"


"Maunya menjaga perasaan Mama juga, sih. Kan ... wajar kalau di antara kami berdua ada saling cemburu? Betul nggak, sih?"


"Oh, gitu, ya? Jadi ... Vivi cemburu, ya kalau Papa dekat dengan Mama Nadya?" 

Si jelita pun mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Oke, deh. Nanti kita pikirkan kembali."


"Tapi ... sebaiknya jangan bilang Mama, ya Pa?"  


"Baiklah ... kalau Vivi mau mandiri, nanti kita bisa cari ART yang bisa menemanimu saat Papa ke kantor," tutur Prasojo lembut.


"Hmmm ...  ternyata, anak ini baik juga. Ia masih memikirkan perasaan Nadya," pikirnya dalam hati.


Prasojo mulai melaksanakan pelatihan seperti arahan Nadya dengan sangat lembut. Aktivitas ini ternyata sangat disukai si calon ibu. Membuatnya  terperangah dan berulang meminta pasangan untuk melakukannya kembali.  


"Hmmm ...," ajuk Prasojo sambil kembali menuntun menuju peristirahatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun