Cara Sederhana Mengingat Penggunaan Huruf Kapital
Menggunakan jembatan keledai alias titian ingatan akan memudahkan kita mengingat hal pelik dalam menulis. Misalnya, untuk penerapan huruf kapital, saya menggunakan ini:
(1) Awalnya kerabatku pejabat daerah, namanya langsung terkenal karena agamanya dari waktu ke waktu.
Penulis menganalogikan salah seorang adik sepupu sebagai pejabat daerah yang mengajak ibadah seluruh anggota keluarga secara berkala. Dengan menganalogikan hal tersebut, penulis selalu ingat bagaimana menerapkan penulisan huruf kapital secara benar.
Selain itu, (2) Bang Sumba buta hari
Pengingat ini sukses mengantar siswa-siswi Ganesha Operation Malang menggapai mimpi memasuki perguruan tinggi idaman. Kebetulan penulis pernah mengabdikan diri sebagai pengajar selama 20 tahun nonstop pada bimbingan belajar tersebut. Titian keledai yang disebut The King Fastest Solution-nyaÂ
Begini teorinya. Ikuti dengan cermat, yaa ....Â
PENGGUNAAN HURUF KAPITAL
Dra. Ninik Sirtufi Rahayu, M.Pd
1.AWALNYA: setiap awal kalimat harus huruf kapital. Misalnya:
Jangan khawatir. Ibu selalu ada untukmu!
Selanjutnya, pembahasan mengenai huruf kapital dan huruf kursif.
2.KERABATKU: semua kekerabatan, sapaan harus huruf kapital. Misalnya:
Selamat pagi, Bu. Apa kabar, Pak?
Surat Anda sudah kami jawab kemarin.
Kiranya Saudara berkenan memaklumi kondisi kami.
3.PEJABAT: nama pejabat yang JANAM JATEM jabatan nama dana jabatan
tempat harus diawali huruf kapital
a.JATEM: Â (jabatan tempat) Gubernur Jawa Timur, Gubernur Bank Indonesia
b.JANAM: (jabatan nama) Gubernur Sukarwo, Presiden Sukarno
Sejak tahun lalu ayahnya diangkat sebagai camat.
Calon mertuanya adalah Camat Blimbing yang terkenal ramah dan dermawan.
4.DAERAH: tempat atau geografis yang diikuti nama, misalnya:
Sungai Opak, Pulau Bali, Selat Sunda, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Provinsi Kalimantan Utara, Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.
Nenek memesan setandan pisang ambon.
Ketika sampai di Ambon, teringatlah bahwa istrinya memesan kayu putih.
5.NAMANYA setiap nama orang, instansi, merek, judul harus huruf kapital.
Misalnya:
Eunike Anggi Narwastu
Angsoka Yorintha Paundralingga
Universitas Brawijaya,
Ganesha Operation.
Termasuk judul buku, misalnya
Laskar Pelangi,
Sengkarut Kulasentana,
Bahtera Kulasentana, dsb.
Juga judul puisi atau artikel, misalnya:
Beliau memintaku membacakan "Aku" karya Chairil Anwar.
Salah satu artikelku berjudul "Berpacu dalam Prestasi" menjadi bagian dari kumpulan artikel berjudul Indurasmi Winatra.
(Judul puisi dan artikel tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi ditandai kutip ganda)
6.LANGSUNG: Pada kalimat langsung, (termasuk dialog) kutipan diawali
huruf kapital, misalnya
"Apa yang kamu pikirkan, Dik?" tanyanya menyelidik.
"Zaman dulu," cerita nenek, "desa ini sangat sepi!"
"Diam, Kau!" hardiknya, "Kupenggal lehermu jika berisik!"
Ibu berpesan, "Baik-baiklah di jalan, Nak!"
7.TERKENAL semua istilah yang terkenal, merek, instansi, peristiwa penting yang diikuti nama harus  huruf kapital, misalnya:
Gawaiku Oppo, tetapi milik ayah Samsung.
Peristiwa berdarah yang terkenal dengan Puputan Badung itu terjadi tahun berapa?
Di Jawa Barat terkenal peristiwa Bandung Lautan Api, bukan?
Daerah itu dulu merupakan wilayah pertempuran sehingga dikenal dengan Pahlawan Trip.
8.AGAMA nama agama, kitab suci, dan perayaan keagamaan harus huruf
kapital, misalnya:
Di Indonesia terdapat beberapa agama, seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha.
Setiap perayaan Nyepi selalu sepi.
9.WAKTU nama bulan dan hari harus huruf kapital.
Kami menikah pada April tahun lalu, tepatnya 20 April 2020.
Pada 1 Juli 2017 putra bungsuku menikah dan sebulan kemudian mereka berdua berangkat ke Texas untuk mengambil S-3 berbeasiswa.
Saya membuat rangkuman ini pada hari Rabu, 2 Juni 2021.
** Adapun Bang Sumba buta hari merupakan pengingat bahwa di belakang kata bangsa, suku bangsa, agama, bahasa, bulan, tahun, dan hari harus ditulis huruf kapital.Â
Misalnya:
Sebagai bangsa Indonesia kita harus menghormati semua bahasa daerah yang ada.
Aku terlahir sebagai suku Jawa, dengan bahasa ibu bahasa Jawa, tetapi mengajar Bahasa Indonesia baik sebagai mata pelajaran maupun mata kuliah.
Ketika memasuki bulan Desember, salju pun mulai turun.
Sekarang ini kita berada pada tahun 2021 Masehi, dan 1442 Hijriah.
Penulisan nama hari yang benar adalah Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Sementara itu, mereka berjumpa setiap hari Selasa dan Sabtu.
Semoga bermanfaatÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H