Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - mengisi usia senja dan bercanda dengan kata

Menulis sesuka hati, senyampang ada waktu, dan sebisanya saja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Damar Derana (Part 5)

16 Mei 2024   05:33 Diperbarui: 16 Mei 2024   06:09 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Petir di Musim Hujan

Saat si jelita duduk di kelas dua SMA, Nadya sang bibi  harus ke luar kota selama dua minggu karena tugas kantor. Si kemenakan sudah tampak sebagai gadis cantik berusia 18 tahunan. Tanpa terasa, sudah sepuluh tahun tinggal bersama mereka.


Sang bibi tidak pernah menaruh curiga sedikit pun. Tidak pernah berprasangka buruk kepadanya. Seperti biasa, si gadis berangkat ke sekolah selalu bersama sang suami berangkat ke kantor. Sejak kecil ia memang manja dan sengaja dimanjakan. Maksudnya agar buah hati itu bisa melupakan kepedihan hati karena ditinggalkan kedua orang tua secara mendadak.


Kedua orang tua suami Nadya, tepatnya orang tua Prasojo, sudah sangat menginginkan menimang cucu. Akan tetapi, Nadya belum juga bisa memberikan keturunan setelah sembilan tahun usia pernikahan. Ya, padahal mereka sudah berupaya sedemikian rupa, baik secara medis, nonmedis, maupun terapi alternatif. Namun, mereka belum diberi momongan juga.


Prasojo, sang suami  berusia hampir menginjak 32 tahun, sedangkan Nadya sendiri, si istri kini berusia 29 tahun. Saat mereka berdua masih pengantin baru berharap dengan ikut mengasuh si kecil yang kala itu berusia delapan tahun, setidaknya bisa mengusir rasa sepi dan kata orang Jawa 'memancing' agar memiliki buah hati sendiri nantinya.

***

Suatu saat, Nadya harus mengikuti seminar dan lokakarya di kota lain selama sekitar dua mingguan. Dengan berat hati ditinggalkanlah suami dan keponakan cantik tersebut di rumah. Tidak pernah terpikir oleh Nadya bahwa akan terjadi sesuatu yang dapat mengubah jalan hidup. Tak terduga, tetapi benar saja adanya. Ketika Nadya berada di luar kota itulah terjadi sesuatu yang harus membelokkan haluan bahtera kulasentana mereka.


Saat itu hujan turun begitu deras. Si remaja cantik kehujanan. Ia menggigil menuju kendaraan yang diparkir agak jauh oleh Prasojo, paman sekaligus ayah angkat yang menjemputnya. Ia lupa  tidak membawa baju ganti cadangan. Seperti biasa, jika tidak diingatkan oleh sang bibi, selalu saja dirinya berbuat ceroboh dan teledor.


Payung, jas hujan, baju ganti cadangan yang seharusnya dipersiapkan di dalam kendaraan, tidak dibawanya serta. Nadya jugalah yang biasanya selalu mengingatkan. Hal-hal kecil kelihatan remeh, tetapi sangat penting dalam kondisi darurat. Maka, saat Nadya tak berada di rumah, hal sepele tersebut sama sekali tidak diingat.


Saat  itu si kemenakan meminta Prasojo mengantar jemput ke peternakan sapi perah untuk penelitian bidang studi biologi. Karena terburu-buru, ia tidak mempersiapkan keperluan dengan baik. Sekadar baju  ganti, juga jas hujan tidak dipersiapkan sebelumnya. Bukankah biasanya mama angkat alias sang bibi yang menaruh di dalam bagasi mobil? Mana terpikir olehnyalah!


Saat si kemenakan kehujanan itulah, Prasojo  justru melihat silhuet lekuk raga remaja ranum tengah berada di tengah deras hujan. Si gadis sedang berlarian menuju kendaraan yang diparkir di tepi jalan. Baju atasan basah kuyup dan melekat di kulit mulus ternyata memamerkan panorama memukau. Adalah bukit tegap menjulang elok bertengger dan bergoyang riang beraturan. Terkesiap. Netra pun terhipnotis oleh kaca panoramik kendaraan yang disopirinya. Justru saat sang putri sedang basah kuyup, menggigil, dan kedinginan itu  tampak sebagai aura alami  sangat memesona pada sekelebat pandang netra seorang Prasojo.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun