Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 30 judul, antologi berbagai genre 176 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kejujuran yang Diuji

13 Mei 2024   08:14 Diperbarui: 13 Mei 2024   08:19 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Oh, iya, ya. Betul banget Dindaku seekor. Anak memang harta kekayaan yang tiada duanya bagi pasangan yang telah menikah seperti kita!"

"Mungkin, Sang Prabu kurang mampu memesrai sang permaisuri, ya Kanda. Tidak seperti Kanda. Kanda adalah suami terhebat yang kupunya!" puji cicak betina.

Mendengar perbincangan dua ekor cicak tersebut, tiba-tiba Sang Raja terbahak-bahak mendengar olokan cicak betina yang mengatainya kurang bahagia dan kurang romantis.

Ketika sang raja tertawa, sang istri terkejut bukan kepalang. Istrinya beranggapan bahwa sang raja suaminya itu telah menertawakan dirinya. Sang istri pun marah telak.

"Kenapa Kanda menertawakan aku?" tanyanya.

"Ohh...tidak. Tidak, Dinda. Tidak!" dalihnya kebingungan.

"Mengapa tiba-tiba Kanda tertawa? Adakah yang salah padaku?"

"Tidak, istriku, Sayang. Tidak ada apa-apa!"

"Tidak mungkin. Tidak mungkin tidak ada apa-apa. Kakanda tertawa, berarti pasti ada yang ditertawakan. Pasti aku, 'kan?"

Sang raja sangat kebingungan. Rahasianya tidak boleh terbongkar. Istrinya tidak boleh mengetahui kalau dia bisa memahami bahasa hewan. Dia pun tidak boleh membocorkan rahasia itu kepada siapa pun meskipun istrinya sendiri.

"Kanda. Berarti Kanda tidak sayang lagi padaku. Lebih baik aku mati saja, Kanda!" istrinya mulai menangis sesenggukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun