Raja Danareksa lupa bahwa musuhnya tangguh. Walau keluarga kecil, mereka luar biasa. Di  antara anggota keluarga dan pasukan ada yang sangat piawai.Â
Urusan gali-menggali, bahkan menenggelamkan diri ke dalam tanah atau samudra, ada pula ahlinya. Ahli bidang ini bernama Antareja dan Antasena.Â
Sementara, yang sangat mahir berpetualang di angkasa, yakni si kembar Antasari dan Antangin. Kalau Pangeran Antasari menguasai langit, awan, dan mega, Pangeran Antangin ini menguasai berbagai jenis angin, seperti Angin Bohorok, Putting Beliung, Mamiri, La Nina, Â dan El Nino.
Ada juga kelompok pangeran sandi yang tak tampak mata, tetapi bisa mengetahui segala sesuatu dan gerak-gerik musuh. Dikepalai oleh Pangeran Sandiago, para pangeran transparan ini luar biasa gesit. Para pangeran ini bertubuh transparan. Siapa pun tidak bisa mengetahui keberadaannya, kecuali anggota keluarga karena  memiliki aroma bau badan sama. Nah, para pangeran itu sudah mengetahui taktik licik Raja Danareksa.Â
Ketika para pangeran dari Negeri Belang Blonteng yang dipimpin oleh komandan perang  Danarupa mengerahkan prajurit penggali tanah parit, beberapa pangeran transparan pun tidak tinggal diam. Para pangeran transparan ini juga membuat lubang terowongan lain yang bisa digunakan sebagai jalan keluar saat terjadi emergency.Â
Apa pun yang akan dilakukan prajurit Belang Belonteng sudah diantisipasi dengan sangat cekatan dan dengan level strategi beberapa tingkat di atas mereka.Â
Tibalah Raja Lembah Manah yang tampak sederhana membawa keluarga besarnya menerobos hutan hendak mencari tempat baru. Raja dengan lima saudara lelaki itu masing-masing membawa anggota keluarga dan pasukan. Sementara, keponakan yang piawai di bidang masing-masing diikuti para prajurit dan pangeran transparan telah mendahului dan menjelajah wilayah.Â
Dua dari Pangeran Transparan melaporkan strategi licik kerajaan sebelah yang hendak menghancurkan keluarganya. Akan tetapi, mereka juga melapor bahwa siasat gerilya sudah dilakukan. Bahkan prajurit tetangga pun tidak mengetahui karena prajurit Pangeran Transparan yang tidak tampak  mata itu tidak diketahui keberadaannya.
Ketika Raja Danareksa menjamu di rumah rumah singgah  yang penuh siasat tersebut, Raja Lembah Manah dan keluarga mengikuti saja instruksi mereka. Makan minum pun dimulai. Ketika pramusaji menuangkan obat tidur, Pangeran Transparan segera mengganti tanpa menimbulkan kecurigaan sama sekali.Â
Setelah selesai
jamuan makan, anggota keluarga Raja Lembah Manah dipersilakan beristirahat. Â Harapannya, raja dan keluarga itu akan tertidur dan pembakaran akan segera dilakukan.