Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - mengisi usia senja dan bercanda dengan kata

Menulis sesuka hati, senyampang ada waktu, dan sebisanya saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Balada Pohon Pinang

2 Mei 2024   17:08 Diperbarui: 2 Mei 2024   17:10 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            "Saya kira, semua yang diciptakan Allah pasti ada gunanya!" bisik Putri Malu.

            "Arrgghhhh ... kamu sok tahu banget, Putri Malu! Nah, nih kuberi tahu ya ... dua orang lelaki yang menuju ke sini itu membawa kapak. Pasti mereka akan menghabisi kalian!"

            Langkah kaki dua orang lelaki makin mendekat.

            "Pak, yang mana?" tanya salah seorang.

            "Yang itu saja! Itu kelihatan pas garis tengahnya!" jawab seorang yang lain.

            Tidak berapa lama, kapak lelaki itu menebang pohon pinang yang sombong. Satu jam kemudian, berdebum suara pohon sombong itu tumbang. Dan setelahnya, dua lelaki itu memikulnya arah ke desa agak jauh dari tempat mereka tumbuh.

            Kini pohon pinang sombong itu mendadak mati. Tinggal  satu yang masih bergoyang-goyang ditiup angin.

            Semak belukar pun diam. Mereka bergoyang-goyang dengan gemulai. Seolah-olah hatinya berkata, "Sombong itu tak ada gunanya!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun