Ardi pun ngeloyor pergi sebab tatapan tajam seseorang yang telah memberinya uang, tetapi sekaligus mengusirnya itu.
Sementara, si pemberi uang segera memasuki area perusahaan tempatnya mencari nafkah. Dia mempekerjakan puluhan karyawan yang sedang sibuk bekerja. Pak Anton, nama orang tersebut.
Dia berpikir praktis dan simple saja.
"Sementara semua karyawan begitu rajin dan sibuk, mengapa seorang tadi hanya enak-enakan di gazebo? Lah, kok enak!" sungutnya.
"Mandor! Ke sini, kau!" panggilnya.
Sambil ketakutan, si bawahan mendekat, "Ada apa, Tuan?"
"Ini semua anak buah bekerja keras dengan giat, mengapa yang seorang tadi enak-enakan di sana?" sambil menunjuk gazebo, "Lalu, kenapa kamu diam, tidak menegurnya?"
"Oh, ... a-anu, Tuan, dia bukan karyawan, tetapi seorang ojol yang sedang nebeng istirahat!" jawabnya sambil menunduk.
"Apa?" sang Tuan pun tak kalah terkejut.
Â
***Â