Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Listrik Padam

29 April 2024   23:41 Diperbarui: 29 April 2024   23:45 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dini hari lampu mati itu, aku beranjak menuju kamar suami  yang berada di bagian rumah depan. 

Tiba-tiba aku mendengar dengus napas seseorang. Dengus napas orang yang sedang ... ahhh ... aku mengendap-endap menuju kamar suamiku. Suara itu makin jelas.

Masak sih aku harus curiga? Selama ini suamiku baik-baik saja ...  

Kemarin malam sepupu wanita suamiku memang datang ke rumah ... sebelum dia pamit pulang, aku memang izin tidur duluan karena sangat mengantuk. Aku tidak tahu apakah sepupu pulang atau menginap di rumahku. 

Di rumah bagian depan ada dua kamar. Yang satu kamar suamiku, sedang satunya untuk kamar tamu. 

"Ah, masak sih?" pertanyaan yang menggoda itu menggelora.

Maka, pelan-pelan kubuka kamar suamiku. Dalam gelap kulihat suamiku sedang ... ya Allah ... 

Aku makin gemetar melihatnya di dalam gelap. Gerakannya naik turun, napasnya terengah-engah di 

lantai yang biasa digunakannya untuk bersembahyang. Ya, Allah ... aku bergumam sambil gemetaran seluruh badan. 

Dia sedang  push up di lantai. Napasnya tersengal-sengal ... 

"Nggak bisa tidur," katanya sambil masih terengah-engah ..., "rasanya masuk angin, makanya aku  push up," lanjutnya. 

Tiba-tiba listrik pun menyala. 

"Aahhh ... pikiran iblis manalah yang telah merasukiku?" batinku sambil tersenyum kecut plus kaget setengah hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun