Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - mengisi usia senja dan bercanda dengan kata

Menulis sesuka hati, senyampang ada waktu, dan sebisanya saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

I Love You

27 April 2024   09:01 Diperbarui: 27 April 2024   09:02 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menemukan benda unik ini, sungguh sesuatu yang mencelikkan mata hatiku. Mungkin sebenarnya aku diciptakan dengan tujuan baik, sebagai barang berharga yang indah, tetapi entah mengapa diriku terbuang dan tercampakkan! Dengan demikian kotoran apa pun menempel di tubuhku hingga membuatku menjadi benda menjijikkan. Beruntunglah masih ada yang memungut, menyayangi, dengan mencuci bersih dan memberikan aroma wangi, serta mengembalikan posisiku ke tempat sebagaimana mestinya.

Lalu terusik dan teringatlah aku akan sabda-Nya, "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju, sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba akan menjadi putih seperi bulu domba."

Ya, Tuhan menciptaku dengan ungkapan I Love You, Tuhan menciptaku bukan karena kebencian, melainkan karena kasih sayang-Nya. Bukan untuk maksud jahat, melainkan dengan niat baik.

"Terima kasih, Tuhan atas segala anugerah-Mu, atas ada dan keadaanku, hidup dan kehidupanku yang selalu berada di tangan pengasihan-Mu! Terima kasih telah menyadarkanku melalui penemuan benda unik dan cantic yang telah mengajarkan banyak hal ini," gumamku sambil memeluk miniatur bantal merah kasih sayang.

Belakangan aku baru tahu, ternyata sebenarnya benda unik ini adalah alat penting bagi seorang penjahit. Meskipun lumayan pintar menjahit, sungguh aku tak pernah tahu fungsi benda yang kupikir asing dan unik itu. Ya, benda itu adalah tempat jarum, tempat menusukkan jarum pentul atau jarum jahit sehingga tidak berceceran. Ia mendapat tugas dan bermanfaat untuk ditusuk-tusuk. Akan tetapi, tetap saja ia dibuat alias diciptakan dengan penuh cinta dan begitu indah, bukan? Perwujudan metaforis yang begitu memukau!

Ya, Tuhan telah mencelikkan mata hati dan nuraniku bahwa sesungguhnya aku diciptakan oleh-Nya dengan tujuan baik dan dengan penuh cinta. Lalu, mengapa aku tidak membalas cinta kasih-Nya itu dengan balik melakukan segala sesuatu dengan cinta kasih? 

Hmm ... alangkah keterlaluan jika aku yang disadarkan-Nya ini masih belum siuman juga!

Malang, 5 Desember 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun