Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Si Puisi

23 April 2024   06:36 Diperbarui: 23 April 2024   07:33 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Si Puisi
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu

Puisi adalah darah daging
darah yang aliri seluruh nadi di jiwa raga

merambah aorta
daging yang hidupi tiap embus napas
pada benak dan otak

bergelinjang berontak


tiap detik puisi mainkan dawai

gelora nada canda
bergeming dalam hening

gema ulik ketuk jendela

gelitiki nurani


netra mendaras larik rima
selinap sergap seluruh lorong jalanan
intip tanpa kedip pada riak ruang dan waktu
lewat koridor bisu

Puisi adalah napas juang
dengan manis menggedor gerbang nurani
menggores jemari si diksi meminta eksekusi

Malang, 6 Desember 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun