Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - mengisi usia senja dan bercanda dengan kata

Menulis sesuka hati, senyampang ada waktu, dan sebisanya saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Suara Angsa

23 April 2024   02:05 Diperbarui: 23 April 2024   07:22 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara Angsa

Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu

Di tepi telaga di tengah hutan seekor angsa sedang mematut-matut diri. Air telaga yang jernih memantulkan bayangan sehingga ia bisa berkaca di sana. Dengan leher yang jenjang, dilongok bayangan dirinya. 

"Oh, ... betapa cantiknya aku," katanya dalam hati. "Apalagi, bulu putihku berkilau ditimpa matahari. Rasanya tak ada yang menandingi!"

Angsa berputar-putar menikmati keindahan geraknya. Dikepak-kepakkan sayap putih mulusnya sehingga dedaunan yang berguguran di sekeliling tempat itu berhamburan.

"Ahh, ... asyik!" katanya lirih.

Byuuurr ... ia masuk ke telaga berenang dan menari-nari. Meliuk-liuk indah memesona yang melihat. Tiba-tiba didengar suara halus yang memuji tariannya di atas air. Ternyata, seekor tupai bertengger di dahan mahoni. 

"Cantik benar, Kak. Tariannya gemulai!"

Dengan  suara parau angsa menjawab, "Terima kasih."

Ya, dahulu suara angsa parau sehingga tidak nyaman didengar!

"Sayang, suaramu bikin kepalaku pusing!" sesal tupai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun