Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pusara Muara Cinta

22 April 2024   09:08 Diperbarui: 22 April 2024   09:11 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pusara Muara Cinta 

Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu 

seonggok rindu menggebu membuncah cangkir keseharian

meruah luber ke piring mungil alasnya

berisik gemericik

bak keran bocor umbar limpah butir air

tepis dahaga derana jiwa

menggelegar mengetuk pintu nirwana

adakah sedenting kaudengar degupnya?

bak sasando bernada mesra panggil sebuah nama

siter slendro  irama mendayu kala senja

ukir sebuah kata berupa nama

namun nama itu mengabur di batu nisan 

sebuah pusara oleh timpa sejuta kamboja

raga sang empunya nama

telah bersemayam diam

di dasar sana 

rindu pun berlabuh dalam teduh

 berhenti di sana

tanpa berucap sepatah kata

diam terbenam

mendekam mengeram

hingga rindu tak lagi mampu menyapa

rindu telah sampai di muara

di ujung senja pada batas kota

tak bergerak tanpa jejak

hanya pesan bijak

lupakan untuk tiap jengkal kenangan

yang pernah melintas di ingatan

lumpuhkanlah ingatanku

keluh lirih tersenandung

bersama dingin dan embun kian turun

membenam dalam bantala

Malang, 5-11-2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun