Pusara Muara CintaÂ
Oleh: Ninik Sirtufi RahayuÂ
seonggok rindu menggebu membuncah cangkir keseharian
meruah luber ke piring mungil alasnya
berisik gemericik
bak keran bocor umbar limpah butir air
tepis dahaga derana jiwa
menggelegar mengetuk pintu nirwana
adakah sedenting kaudengar degupnya?
bak sasando bernada mesra panggil sebuah nama
siter slendro irama mendayu kala senja
ukir sebuah kata berupa nama
namun nama itu mengabur di batu nisanÂ
sebuah pusara oleh timpa sejuta kamboja
raga sang empunya nama
telah bersemayam diam
di dasar sanaÂ
rindu pun berlabuh dalam teduh
 berhenti di sana
tanpa berucap sepatah kata
diam terbenam
mendekam mengeram
hingga rindu tak lagi mampu menyapa
rindu telah sampai di muara
di ujung senja pada batas kota
tak bergerak tanpa jejak
hanya pesan bijak
lupakan untuk tiap jengkal kenangan
yang pernah melintas di ingatan
lumpuhkanlah ingatanku
keluh lirih tersenandung
bersama dingin dan embun kian turun
membenam dalam bantala
Malang, 5-11-2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI