Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis sebagai refreshing dan healing agar terhindar dari lupa

Menulis dengan bahagia apa yang mampu ditulis saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kemilau Kejora Itu

21 April 2024   04:54 Diperbarui: 24 April 2024   02:18 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Jika ingin melihat kemilau bintang kejora, cobalah tengok ke langit timur saat pagi hari. Pasti kita akan melihat cahaya terang dari sebuah benda langit. Mungkin masyarakat di daerah kalian menyebut sebagai bintang timur. Ya, benar! Bintang timur atau bintang kejora itu akan terlihat sejak subuh. Jika matahari sudah bersinar, cahayanya akan pudar. Namun, menjelang senja, kita akan bisa melihatnya kembali. Bintang itu hadir kembali. Kali ini sebutannya beda, yakni bintang senja. 

Sebenarnya, bintang kejora 'panjer esuk' yang terlihat saat subuh dan menjadi bintang senja 'panjer sore' tersebut bukanlah bintang, melainkan sebuah planet.

Cobalah lakukan sendiri. Saat subuh tiba, lihatlah ke arah timur! Pasti akan terlihat cahaya terang dari benda angkasa. Orang menyebutknya bintang timur atau bintang kejora. Mengapa disebut demikian? Karena bersinar di waktu fajar di timur. Saat sore hari, kita juga dapat melihatnya kembali. Karena muncul sore, bintang itu disebut juga dengan bintang senja.

Padahal sesungguhnya itu bukanlah bintang melainkan planet. Planet kedua setelah Planet Merkurius, yaitu Planet Venus. Planet merupakan benda langit yang tidak bercahaya. Lalu cahayanya berasal dari mana? Cahayanya sama seperti bulan satelit alami bumi, yaitu dari pantulan bintang terdekat dengan bumi yang kita sebut Matahari. Bintang yang selama ini menjadi pusat edar planet-planet yang mengelilinginya dalam satu kala revolusi. Pada gugusan bintang galaksi Bima Sakti.

Planet Venus mempunyai ukuran yang hampir sama dengan bumi. Diameter Venus kurang lebih 12.320 km dengan jarak rata-rata ke Matahari 108, 2 juta km. Venus mempunyai atmosfer yang selalu diselubungi awan tebal sehingga teropong tidak dapat melihat permukaan planet Venus.

Akibat awan tebal tersebut, keadaan Venus seperti tungku api, suhunya sangat panas. Venus berotasi secara berlawanan arah dengan planet lain anggota tata surya yang lain, yaitu searah dengan jarum jam. Planet Venus melakukan rotasi selama 243 hari, serta berevolusi mengelilingi Matahari selama 225 hari. Atmosfer Venus hampir 98% berupa karbon dioksida, sisanya uap air dan oksigen. Oleh karena itu, berdasarkan beberapa kajian, di Venus tidak ada kehidupan.

Setiap manusia yang memaksimalkan waktu menjelang, saat, dan setelah subuh pasti bersua dengan sang bintang kejora. Cahayanya yang berasal dari pantulan sinar mentari pada belahan bumi yang mengalami siang begitu indah. Bintang kejora akan segera hilang saat mentari keluar dari peraduannya. Itulah keajaiban Tuhan Yang Maha Esa, pencipta hiasan bagi umat-Nya yang senantiasa berpikir ini.

Bahkan, ada cerita menarik  yang pernah Nindi dengar tentang bintang. Seorang gadis kecil menanyakan kepada ibunya mengenai keberadaan ayahnya. Ayah si anak tersebut telah meninggal dunia sejak ia bayi.

Karena kebingungan, inilah yang  dikatakan oleh ibunya, "Ayah berada di sana!" sambil menunjuk langit saat malam hari dengan hiasan sejuta bintang.

"Wah, aku akan ke sana mencari Ayah!" celoteh si anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun