Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tukang Becak

18 April 2024   03:34 Diperbarui: 18 April 2024   03:37 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Becak. Turun di situ tuh ... barusan!"  Sambil menunjuk tempat dia berhenti.

"Mbak jangan bercanda, ya! Aku nggak lihat ada becak di situ!"

"Ada. Aku barusan turun. Bannya kempes malah!" Tangannya menunjuk arah belakang tempat becak berhenti.  

Benar, ternyata tidak ada becak di sana! Baru tersadar. Sisi  kiri kanan tempat itu adalah makam terluas.   

"Oh!" dikatupkannya telapak tangan membekap mulut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun