Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis sebagai refreshing dan healing agar terhindar dari lupa

Menulis dengan bahagia apa yang mampu ditulis saja

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sajian Es Tomat dalam Nampan Hidup Kita

3 April 2024   00:10 Diperbarui: 3 April 2024   00:11 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dengan  tetap menjunjung prinsip adat ketimuran yang seyogyanya tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan, kita memberikan teladan kepada orang-orang di sekitar kita dengan berprinsip dan menerapkan prinsip "es tomat" ini. Bagaimanapun terpuruknya kondisi Indonesia dalam segi apa pun, kita tetap wajib menjunjung tinggi tradisi yang sudah mapan dan begitu indah itu!

Banyak pelayan jasa juga memanfaatkan moment penting ini manakala menjual produknya. Di antaranya SPBU Pertamina, Indomart, atau Alfamart. Petugas lapangan di dalam area tersebut pasti akan menerapkan "Empat S", yakni "salam, sapa, senyum, sopan" ini dalam melayani masyarakat.

Slogan Pertamina yang juga digembar-gemborkan via iklan di media elektronika ini dapat diadopsi di mana pun kita berada. Tengoklah betapa nyaman dan humanisnya manakala sebagai pelanggan kita disambut oleh karyawan kantor yang kita datangi. Peningkatan mutu pelayanan pada kantor-kantor seperti bank, telkom, dan beberapa instansi yang lain patut kita acungi jempol (dan dengan sabar kita tunggu instansi yang lain yang belum memanfaatkannya untuk segera meniru tindakan positif ini) . Para petugas akan menyambut customer dengan berdiri sambil bersalam, "Selamat pagi/siang .... Ada yang bisa saya bantu Bapak/Ibu?" dan seterusnya. Kita benar-benar dimanjakan bak seorang raja. Dan ... bukankah pelanggan memang seorang raja? Manusia yang layak dimanusiakan!

Tatkala kita meminta seseorang untuk membantu kita, wajib kita mulai dengan kata lembut "tolong". Misalnya, "Tolong, bisakah Anda mengambilkan saya barang/benda itu?" 

Wah, tentu orang yang dimintai tolong pun akan merasa tidak berkeberatan. Dengan sukacita dan sukarela ia pasti akan membantu kita dengan tulus dan ikhlas. Selanjutnya, seringkali kita pelit dengan permintaan maaf. Sungguh, betapa mulianya jika kita berani mengakui kekurangan dan atau kesalahan dengan meminta maaf terlebih dahulu. Artinya, secara agamis kita pun melaksanakan fatwa Tuhan. 

Mengakui segala kekurangan/kekhilafan/kesalahan (yang memang sangat manusiawi) yang telah kita lakukan baik secara sengaja maupun tidak kepada sesama kita tanpa menunggu hari raya ataupun moment penting tiba. Bukankah ini pun harus kita pelajari dan kita laksanakah dalam hidup sesehari? Akan tetapi, sungguh, penulis pun belum mampu mengakui kekurangan/kesalahan/kekhilafan ini. 

Persis  seperti pepatah, "Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak". Dan salah satu kepandaian kita adalah justru membahas kekurangan orang lain atau ngrasani kejelekan orang lain! Nggosip! Itu yang justru kita lakukan sehari-hari di mana pun kita berada dan kapan pun itu! Apalagi yang bernama makhluk 'perempuan'. Hingga infotainment pun gencar membidik hobi perempuan ini dengan menampilkan tayangan-tayangan  gosip ini dengan beraneka tajuk yang tentu saja menjadi komoditas kaum wanita!

Akhirnya, kata dan ungkapan terima kasih sangatlah  wajar kita sampaikan kepada siapa pun yang telah membantu kita dalam bentuk apa pun. 

Misalnya, menyerahkan ongkos angkot dengan kita katakan seraya tersenyum, "Terima kasih, Pak..!" 

Waah, ... sang sopir pun akan tersanjung dan lelah atau keluhnya pun sirna mendengar ungkapan mesra kita. Kita telah memanusiakan sang sopir secara manusiawi! Bukankah jika kita perhatikan mikrolet-mikrolet akhir-akhir ini sangat sepi penumpang? Para pelanggan telah beralih ke ojek online sehingga layak kita menghargai sopir angkot tersebut. Dan, keluh kesah sang sopir pun seringkali sampai ke ubun-ubun andai kita menanyakan kondisi perolehan keuangan mereka sehari-hari. 

Nah ...., semoga sajian es tomat ini pun bermanfaat bagi Anda. Semoga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun