Potert Diri
Kulihat aksara-aksara itu
di lipatan awan
berlari di antara lekuk-lekuk
bongkahan mega,
bersembunyi di balik titisan rinai,
menyeringai ke arahku
mencanda ke dalam lubuk
memercik inspirasi ke dalam nalar
pada setiap permainan aksara-aksara
Kecut rindu melompat riang
di atas bintik-bintik amanah
mengkristal jatuh satu-satu
ke pelataran dedaun
airnya menyejukkan setiap pesan
Angin yang berharap Â
'kan berpaut hati dan rasa
bersama kisah tentang
potert itu, namun air penyejuk
terhimpit di sela ranting,
lalu jatuh membasahi hati
mengguyur hingga basah kuyup   Â
Kulihat potret itu
ada dalam rintik rinai Â
terhampar dalam aksara-aksara bisu Â
yang terus memercik inspirasi
menyeringai bagai mata pisau
Kulihat potret itu
menghujam ke ubun-ubun, merayap
di atas aksara-aksara sangar
menempel pada kulit ranting
menggumam, lalu menepi dalam hening
NK/25/08/2020
@SangiheBanuaku