Mohon tunggu...
Ninik Karalo
Ninik Karalo Mohon Tunggu... Guru - Pendidik berhati mulia

Fashion Designer, penikmat pantai, penjelajah aksara-aksara diksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dia, Khayal, dan Angan

11 Agustus 2020   20:10 Diperbarui: 11 Agustus 2020   21:01 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
vanillachoco.wordpress.com

Dia, Hayal, dan Angan

diseduh angan yang terlilit biasan rembulan
cahayanya menggairah hingga rindunya melepuh
dia ingin mereguk segala asa terus memainkan imaji
sedang hayal menari-nari memeluk dinginnya rindu

dia hanya bisa mencumbu angan hingga raga membeku
lalu mengapung dalam air samudera terus mengembara
dia hanya mereka-reka tak mampu meyakinkan
awan yang kadang sinis melirik cakrawala
yang barusan berpaling dari keruhnya temaram

direngkuhnya ikhlas
yang tertambat dalam lilitan hayal
dia berharap akan turun bidadari
menerangi remang

dia tak ingin angan menghilang
di balik pesona rembulan
dirangkulnya imaji dalam bilur-bilur mega,
dia memeluk harap agar angan merebah
terlelap dalam pelukan peri malam

Ninik Karalo/11/08/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun