Mohon tunggu...
Ninik Karalo
Ninik Karalo Mohon Tunggu... Guru - Pendidik berhati mulia

Fashion Designer, penikmat pantai, penjelajah aksara-aksara diksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kita Impas, Ma!

7 Juli 2020   23:03 Diperbarui: 8 Juli 2020   20:19 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pupus sudah impiannya bersama Divadiandra, seperti pupusnya hasrat mama merangkai kembali, merajut masa-masa indah bersama ayahnya. Ingin ia segera terbang jauh ke luar angkasa bertemu dengan malaikat pencabut nyawa. Ingin rasanya ia mati saja. Ia kini berada di ujung hati yang hampir lumpuh.

Dalam hatinya ia berbisik. "Maafkan aku, Ma! Aku tak bisa mempersatukan Kalian." Momo bangkit dari pembaringan yang beralaskan bad cover bermotif batik berwarna jingga. Tertata rapi, seperti Bu Sunny menata rapi rahasia perselingkuhannya dengan sang ayah. Terdengar suara parau lelaki itu memohon maaf ke arah Momo. 

Namun dengan wajah ditekuk dan senyum kecut, ia membuang muka. Momo tak ingin menatap wajah lelaki yang dianggapnya bejat. Hatinya sungguh membenci yang amat sangat.

Langit-langit kamar nampak seperti awan berkabut tebal menggelantung di sana. Ada tetes embun perlahan membias, melelehkan kebencian dalam sukma yang penuh bercak-bercak amarah. 

Kemarahan yang lama terpendam dalam diam. Tergores jarum prahara yang sangat tajam menancap keras ke dasar ulu hati. Teramat sakit. Momo hanya mampu menatap sang mama. 

Miris rasanya. "Kita benar-benar impas, Ma!" Setelah itu, ia berlari keluar dari ruang itu. Pecahlah sudah tangis yang sedari tadi ditahannya. Air matanya menyatu bersama derasnya hujan. 

Kebahagiaan anak tergantung bagaimana seorang ayah tidak melukai hati ibunya.

***

NK/07/07/20

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun