Jurnal Refleksi Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
Model 4C
NINIK USWATUN HASANAH, S. Pd
TK Dharma Wanita Modopuro Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto
Calon Guru Penggerak Angkatan 7
Jurnal Refleksi ini saya menggunakan model 4C yaitu
Connection, challenge, concept, change (4C). Model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011).
1. Connection
Banyak hal/peristiwa yang terjadi pada sesi Ruang Kolaborasi modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
Sebagai tindak lanjut dari ruang kolaborasi pertama membuat pemetaan aset Daerah, berdasarkan 7 kelompok aset yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Mojokerto meliputi ; 1). Modal Manusia, 2). Modal Sosial, 3). Modal Fisik, 4). Modal Finansial, 5). Modal Alam/Lingkungan, 6 Modal Politik dan 7) Modal Agama/ Budaya. Dalam kelompok kami oleh Fasilitator kami yaitu Bapak Muhammad Khusnul Maa'rif dibagi menjadi 4 kelompok. Saya tergabung di kelompok 1 bersama Ibu Citra Dwi Prasetya wati dan Ibu Siti Maria Ulfa. Pada ruang kolaborasi pertama kami berdiskusi dalam  Google Meet yang disediakan Fasilitator kami melakukan pemetaan aset daerah yang bisa dimanfaat sekolah untuk kepentingan pembelajaran yang berpihak pada murid. Kemudian  kami mempresentasikan hasil diskusi kelompok politik kami berbagi peran untuk mempresentasikan ke 7 aspek yang sudah didiskusikan kemudian menjawab merespon pertanyaan/ masukan dari kelompok lain.
Kaitan antar materi, Jika materi dihubungkan dengan materi dua modul sebelumnya coaching dan pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip serta 9 langkah sebagai pemimpin pembelajaran kaitan materi yang didapat sebagai calon guru penggerak sangat berkaitan erat dengan proses coaching, coach memaksimalkan potensi coachee untuk menjelaskan masalahnya dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab.
2. Challenge
Tentu saja banyak ide serta materi yang saya dapatkan dalam mempelajari modul 3.2 ini yaitu salah satunya mengetahui strategi pemberdayaan aset, yaitu berpikir berbasis aset dan bukan berpikir berbasis masalah.
Sehingga memahami aset yang dimiliki oleh Pemerintah Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto yang dapat di manfaatkan untuk media pembelajaran di sekolah khususnya di wilayah Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto, dan memanfaatkan aset yang dimiliki sekolah untuk keperluan proses pembelajaran yang berpihak pada murid dan kegiatan maupun program sekolah.
3. Concept
Konsep yang sangat penting/ utama adalah melakukan pemetaan aset sekolah berdasarkan 7 modal aset yang meliputi ; 1). Modal Manusia, 2). Modal Sosial, 3). Modal Fisik, 4). Modal Finansial, 5). Modal Alam/Lingkungan, 6 Modal Politik dan 7) Modal Agama/ Budaya. Dari kegiatan pemetaan ini kita dapat mengetahui dan memaksimalkan penggunaan aset sekolah. Juga terus mengembangkan komunitas sekolah berbasis aset menekankan pada kemandirian dari komunitas untuk menyelesaikan tantangan yang dihadapi melalui kekuatan dan potensi yang ada dalam diri.
4. Change
Perubahan yang ingin saya lakukan adalah mengaplikasikan apa yang telah saya pelajari pada modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya,sehingga merubah pola pikir yang semula berpikir berbasis masalah menjadi berpikir berbasis aset, serta mengajak komunitas praktisi serta rekan sejawat terutama di lembaga sekolah saya untuk menerapkan berpikir berbasis aset karena pendekatan berbasis aset ini merupakan sebuah cara untuk menemukan dan menggali hal-hal yang positif. Dengan menggunakan kekuatan sebagai kekuatan berpikir. Sehingga secara bersama-sama bahu membahu membangun sekolah tercinta dengan potensi yang dimilikinya, fokus pada pembangunan sumber daya yang ada di sekolah dalam rangka mewujudkan merdeka belajar.
Semoga bermanfaat....
Salam Guru Penggerak