Mohon tunggu...
Ninik Hasanah
Ninik Hasanah Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah Guru di TK Dharma Wanita Modopuro Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto

Saya lebih menyukai konten yang berhubungan dengan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.3 Visi Guru Penggerak

5 Juni 2023   21:17 Diperbarui: 5 Juni 2023   21:29 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.3

Visi Guru Penggerak

Assalamu'alaikum. Wr. Wb

Perkenalkan nama saya Ninik Uswatun Hasanah, S. Pd CGP angkatan 7 guru TK Dharma Wanita Modopuro Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto.

Pada modul 1.3 dengan tahapan Mulai dari Diri & Eksplorasi Konsep -- Mandiri, Eksplorasi Konsep -- Forum Diskusi, Eksplorasi Konsep -- Forum Diskusi, Ruang Kolaborasi Demonstrasi Kontekstual,Elaborasi Pemahaman/Koneksi Antar Mater, Aksi Nyata dan berakhir dengan membuat Jurnal Refleksi Dwimingguan. Materi dipelajari adalah Visi guru penggerak yang sangat penting sekali bagi calon guru penggerak. Visi Guru Penggerak, memuat impian, cita-cita, nilai, di masa depan, dengan tujuan untuk mencapai perubahan yang lebih baik dari kondisi saat ini.

Pada modul 1.3 materi Visi guru penggerak bila dikaitkan dengan sebelumnya, terkait filosofi pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara dan nilai-nilai dan peran guru penggerak maka terdapat koneksi antar materi. Visi Guru Penggerak, memuat impian, cita-cita, nilai, di masa depan, dengan tujuan untuk mencapai perubahan yang lebih baik dari kondisi saat ini.

Untuk mencapai visi tersebut tidak lepas dari nila-nilai dan peran yang dimiliki oleh pendidik dalam melakukan pembelajaran yang sesuai dengan dasar-dasar filosofi pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara. Visi membantu kita untuk melihat kondisi saat ini sebagai garis "start" dan membayangkan garis "finish" seperti apa yang ingin dicapai, bagaikan seorang pelari yang perlu mengetahui garis "start" dan garis "finish" bahkan sebelum ia benar-benar berlari melintasi jalur lari tersebut.

Materi yang diberikan narasumber dengan alur MERRDEKA merupakan hal yang baru dan merupakan ilmu pengetahuan baru yang saya ketahui terkait perubahan dengan model BAGJA yang menggunakan pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA). Selama ini saya tidak terfikir melakukan perubahan ke arah lebih baik dengan membuat rencana program kegiatan untuk mencapai visi di sekolah TK Dharma Wanita Modopuro Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto. Lalu bagaimana strategi yang harus dilakukan untuk mencapai Visi tersebut?

Diawali dengan Berpikir Strategis yang mendorong perubahan budaya sekolah, yang merujuk pada kebiasaan yang dilakukan di sekolah meliputi sikap, perbuatan, dan segala bentuk kegiatan yang dilakukan warga sekolah dengan partisipasi dan inovasi para pendidik.

Konsep-konsep utama pada modul 1.3 yang saya pelajari dan menurut saya penting untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi Guru Penggerak adalah model perubahan BAGJA dengan alur : Buat Pertanyaan/Define, Ambil Pelajaran/Discover, Gali Mimpi/Dream, Jabarkan Rencana/Design, Atur Eksekusi/Deliver) dan Pendekatan atau paradigma IA yang menggali hal-hal positif.

Paradigma IA dibutuhkan sebagai alat untuk mencapai tujuan dengan ciri kolaboratif, berbasis kekuatan dapat membantu membebaskan potensi inovatif dan kreativitas, berusaha fokus pada kekuatan yang dimiliki setiap pendidik dan menyatukannya untuk menghasilkan kekuatan tertinggi berupa inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilaN. Inkuiri Apresiatif adalah suatu filosofi, suatu landasan berpikir yang berfokus pada upaya kolaboratif menemukan hal positif dalam diri seseorang, dalam suatu organisasi dan dunia di sekitarnya baik di masa lalu, masa kini maupun masa depan.

Adapun perubahan dalam diri saya yang ingin saya lakukan setelah mendapatkan materi pada modul 1.3 melakukan suatu perubahan budaya sekolah, Melalui Visi Terwujudnya Generasi yang Beriman dan Bertaqwa, Mandiri, Kreatif, Peduli Lingkungan dan Nasionalisme yang akan dicapai dengan salah satu program berupa terwujudnya Sekolah berbudaya literasi.

Dengan berbudaya literasi yang bisa dilakukan dari berbagai sumber darimana saja, dengan siapa saja dan kapan saja, baik melalui kegiatan pembiasan, pembelajaran, kokurikuler, ekstrakurikuler yang diharapkan akan meningkatkan wawasan peserta didik sehingga memiliki wawasan global , berbudaya lingkungan sehingga mampu bersaing dalam kanca global, dan pada akhirnya akan meningkatkan keimanan kepada Alloh SWT.

Sekolah berbudaya literas di TK Dharma Wanita Modopuro diawali dengan melakukan survei pada semua guru dan murid terkait kegiatan literasi yang sudah dilakukan, Menyusun program kegiatan literasi dengan melalui berbagai macam pembiasaan. Diantaranya adalah cerita pagi dimana guru memberi ruang kepada murid untuk bisa menceritakan kegiatan yang dilakukan sebelum berangkat ke sekolah. Mengenalkan huruf dan kata melalui APE ( Alat Permainan Edukatif).  Memberikan dan menyediakan berbagai macam buku cerita bergambar pada pojok baca. Mengajak murid ke perpustakaan. 

Melakukan Refleksi triwulan, dan Membuat instrumen monitoring dan evaluasi kegiatan. Integrasi program sekolah berbudaya literasi dilakukan sesuai dasar filosofi pemikiran pendidikan KHD, Sehingga tercipta generasi profil pelajar pancasila dengan 6 dimensi meliputi: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berahlak mulia; berkebhinekaan global; bergotong royong; mandiri; bernalar kritis; dan kreatif.

Sekolah berbudaya literasi Sebagai suatu program perubahan yang diharapkan lebih baik dari kondisi saat ini (Start) untuk tujuan di masa depan (Finish) demi mewujudkan visi sekolah impian dengan Perubahan yang bertahap, bersinambungan dan berkelanjutan.

Salam Guru Penggerak

 W assalamu'alaikum. Wr. Wb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun