Mohon tunggu...
Ninik Haryati
Ninik Haryati Mohon Tunggu... Guru - Guru TK

Menyukai konten edukasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi antar Materi - Modul 1.2

18 November 2022   21:47 Diperbarui: 18 November 2022   22:05 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koneksi Antar Materi -- Modul 1.2

Nama                        : Ninik Haryati, S.Pd

Fasilitator              : Suyatno,S.Pd,M.Pd

Pengajar Praktik : Dr. Dhina Luvitasari, S.Pd. M.Pd.

Kesimpulan berdasarkan materi modul 1.2. Nilai & Peran Guru Penggerak serta kaitannya dengan modul 1.1. Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Setelah saya menjalani pembelajaran dari modul 1.1 hingga modul 1.2 ini berikut adalah hal yang menjadi pembelajaran bagi saya adalah :

  • Peristiwa:

Momen yang paling penting atau menantang mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran modul 1.1 hingga modul 1.2 adalah ketika saya membaca materi dari filosofi Ki Hajar Dewantara tentang pengajaran dan pendidikan di modul 1.1 bahwa pengajaran merupakan bagian dari pendidikan.Pengajaran dan Pendidikan itu mempersiapkan bekal hidup bagi anak di masa mendatang. 

Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara harus berpihak pada murid dan menghamba pada murid serta menuntun laku kodrat anak sehingga anak akan mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. dari modul 1.2 momen yang paling penting dan menantang mencerahkan bagi saya adalah nilai-nilai dan peran guru penggerak. 

Hal ini sebenarnya sudah saya lakukan namun banyak yang belum saya pahami. Nilai-nilai guru penggerak itu terdiri dari berpihak pada murid, mandiri reflektif, kolaboratif, dan inovatif. Dan peran guru adalah menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid (student agency) dan menggerakkan komunitas praktisi.

Kaitan antara modul 1.1 dan modul 1.2 yang saya pahami adalah ketika kita memutuskan untuk menjadi seorang guru penggerak maka kita harus siap melakukan perubahan untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid, pembelajaran yang berhamba pada murid dan pembelajaran yang menuntun kodrat anak. Seorang guru penggerak harus memiliki nilai-nilai guru penggerak untuk mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan pemahaman Ki Hajar Dewantara. 

Dan sebagai guru penggerak harus memahami peran sebagai guru penggerak agar mampu melakukan perubahan kepada seluruh komunitas sekolah baik kepada murid maupun kepada guru dan kepala sekolah juga kepada praktisi pendidikan lainnya.

  • Perasaan:

Saat momen itu terjadi saya merasa seperti bagaikan guru yang belum berilmu, banyak hal yang belum saya ketahui bagaimana sejatinya saya sebagai seorang guru harus memperlakukan murid. 

Setelah mempelajari filosofi Pemahaman Ki Hajar Dewantara, saya merasa diri saya termotivasi dan  tergerak untuk selanjutnya bergerak memulai pembelajaran yang benar-benar mampu mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid berhamba, pada murid dan menuntun laku kodrat murid. Saya bersemangat untuk melakukan perubahan itu demi kebaikan murid-murid saya.

Pembelajaran:

Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa apa yang saya lakukan saat melakukan pembelajaran terhadap anak-anak atau murid saya sudah benar. Saya memberikan tugas pada mereka untuk mengerjakan kegiatan ini kegiatan itu. Sekarang saya berpikir bahwa saya harus berubah saya harus bergerak dan menggerakkan. Saya harus merubah pola pikir saya tentang konsep pembelajaran dan pendidikan. 

Saya harus menyusun dan merancang pembelajaran yang berpihak pada murid, menghamba pada murid dan menuntun laku kodrat murid sehingga saya harus benar-benar memahami dan memiliki nilai-nilai guru penggerak. Dan juga  harus memahami  dan peran-peran apa yang bisa saya lakukan sebagai guru penggerak dalam mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara.

  • Penerapan ke depan (Rencana):

Pengembangan diri saya yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai guru penggerak adalah:

  • Saya harus merancang dan menghadirkan pembelajaran yang berpihak pada murid, yang menghamba pada murid dan yang menuntun laku kodrat murid. Selalu bergerak dengan mengutamakan kepentingan murid. Saya harus memberikan kebebasan bagi murid saya untuk mencari pengalaman dari pembelajaran yang mereka alami,  memberi kebebasan kepada mereka untuk menggali potensi diri mereka,  mengenali bakat dan minatnya. Pembelajaran yang saya lakukan harus mampu menuntun laku kodrat mereka yakni kodrat alam dan kodrat zaman. 
  • Saya harus memiliki nilai guru penggerak Mandiri. Saya harus semangat untuk terus belajar sepanjang hayat. Termotivasi untuk mengembangkan diri tanpa harus menunggu adanya pelatihan yang ditugaskan oleh sekolah, dinas, atau pihak lain, dengan mengikuti pelatihan-pelatihan, webinar, seminar, diklat dan sebagainya.  Memiliki daya lenting (pantang menyerah) dan terpacu untuk memperhatikan kualitas kinerja dan hasil kerja. Memampukan diri sendiri dalam melakukan aksi serta berkenan mengambil tanggung jawab dan turun tangan untuk memulai perubahan
  • Saya harus memiliki nilai guru penggerak Reflektif. Yakni Sadar akan hakikat persaingan, perlu memperbaiki diri. Menjadikan refleksi sebagai kebiasaan dan kebutuhan. Memaknai pengalaman yang terjadi di sekeliling, baik yang terjadi pada diri sendiri maupun pihak lain secara positif-apresiatif-produktif. Dan memanfaatkan pengalaman-pengalaman tersebut sebagai pembelajaran untuk menuntun diri, murid, dan sesama dalam menangkap pembelajaran positif, sehingga mampu menjalankan peran dari waktu ke waktu. Menuliskan kelemahan dan kekuatan, membuat rencana perbaikan, mengejawantahkan dalam tindakan  nyata.
  • Saya harus memiliki nilai guru penggerak Kolaboratif. Yakni dengan membangun daya sanding dan semangat pembelajaran tim. Kesalingtergantungan yang positif terhadap seluruh pihak pemangku kepentingan yang berada di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dan Mengomunikasikan kepada semua pihak mengenai pentingnya keberpihakan pada murid. Kolaborasi dengan wali murid, kolaborasi dengan rekan sejawat, dan kolaborasi dengan instansi terkait.
  • Saya harus memiliki nilai guru penggerak Inovatif. Yakni dengan memunculkan gagasan segar dan tepat guna. Penguatan semangat ko-kreasi (gotong-royong) dan pemberdayaan aset/kekuatan yang ada di sekolah untuk mewujudkan visi bersama. Dan selalu pantang menyerah (daya lenting) serta jeli melihat peluang/potensi yang ada di sekitarnya untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pembelajaran murid. Membuat alat permainan edukatif, membuat inovasi pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dan sebagainya.
  • Sebagai guru penggerak saya harus memiliki peran dalam  Menjadi Pemimpin Pembelajaran. Yakni dengan menerapkan pemahaman Ki Hajar Dewantara "Trilogi Pendidikan" yakni Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.
  • Sebagai guru penggerak saya harus memiliki peran dalam Menjadi Coach Bagi Guru lain. Berdaya dalam menemani dan menuntun rekan sejawatnya itu untuk menelaah proses belajar mereka sendiri. Memberdayakan dirinya melalui refleksi atas hasil pengalaman praktik-praktik profesionalnya sendiri.
  • Sebagai guru penggerak saya harus memiliki peran dalam Mendorong Kolaborasi. Mengomunikasikan urgensi dari inisiatif perubahan yang sedang dibawakannya pada lebih banyak pemangku kepentingan, terutama mereka yang kiranya dapat membawa dampak positif pada murid
  • Sebagai guru penggerak saya harus memiliki peran dalam Mewujudkan Kepemimpinan Murid (Student Agency). Meramu pengalaman belajar sedemikian rupa sehingga murid merasa kompeten, mandiri, dicintai, dan memiliki kepercayaan diri serta determinasi untuk mencapai segala yang mereka impikan. Memampukan diri untuk menuntun murid di sekolahnya agar murid mereka sadar bahwa sebagai murid di saat ini, mereka juga adalah wajah Indonesia di masa depan, sehingga mereka berdaya dan turut aktif berkontribusi pada makin indahnya dunia di masa depan sejak sekarang. Menempatkan murid pada kursi pemegang kendali proses pembelajaran mereka sendiri. Menuntun murid mereka belajar merdeka untuk merdeka belajar.
  • Sebagai guru penggerak saya harus memiliki peran dalam Menggerakkan Komunitas Praktisi. Menumbuhkan budaya belajar kolaboratif atau komunitas belajar profesional bersama para rekan guru di sekolah maupun wilayah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun