Dialog yang ditampilkan pun, Â sarat dengan rujukan psikologi dan cenderung panjang-panjang, seperti saat sesi dokter Kang menganalisis setiap alter. Kontras dengan permainan peran Bin yang terfokus pada mimiknya yang cool. Agak aneh melihat Bin yang biasanya serius, jadi ceria saat dia jadi Robin.
Saya mengulasnya disamping karena tertarik dengan Hyun Bin juga karena temanya yang tidak biasa. Alasan lainnya sih, karena sayang dengan catatan saya yang nganggur. Webinar aja saya resume, masak kamu tidak Bin. Eh.
Saya lagi suka dengan drama Korea (agak telat mulainya) gara-gara drama The Married. Tapi saya sungguh merasa bodoh karena tidak satupun nama yang saya ingat. Hal ini agak mengganggu runtutan kisah berikutnya gara-gara saya gak faham dengan nama yang dimaksud.
Akhirnya seperti saat saya menyelesaikan novel Dr Zivago karya Boris Pasternak, saya nulis nama-nama sulit itu sambil mencatat seperlunya. Nama Rusia yang ditulis Boris sangat panjang tapi nama panggilannya sangat singkat, dan jauh dari nama aslinya!
Saya yang ingatannya pas-pasan ini jadi agak terganggu, karena harus bolak balik buka halaman untuk menyambungkan cerita. Ini memang derita orang yang sulit menghafal nama. Padahal saya guru sejarah. Sopo iku mauuu !
Nama Korea sama susahnya karena banyak suku kata yang sama dan pengucapannya bisa beda. Duh, si Emak.
Karena saya masih ingat dialog dan ceritanya, rasanya kok sayang dianggurin. Sekalian saja saya tulis ulang. Jadilah kisah drama ini menjadi tulisan-tulisan yang memotret para tokoh dari persepsi bahasa saya. Semacam review yang minim persepsi, karena lebih pada menulis ulang film. Karena ritme drama Korea yang cenderung lambat dan hening maka setiap episode saya gabungkan dengan episode berikutnya. Buat yang tidak sabaran mengikuti drama kisah berjilid-jilid kayak saya, semoga ini bisa membantu, walaupun tetap lebih asyik nonton langsung.
Jadi mohon maaf kalau tulisan saya nanti mengandung spoiler. Wong memang sinopsis panjang kok. Hehe,,
bersambung
Salam.