Murid terlatih untuk berkolaborasi melakukan kegiatan projek , percaya diri, mandiri dan kreatif menggali potensi dan memunculkan serta menyampaikan ide-ide mereka tentang bagaimana pemahaman dan bagaimana mencegah perundungan.
Yang juga menarik dari kegiatan projek ini, sesama murid saling memotivasi, mendukung dan berkolaborasi agar mereka tampil percaya diri untuk memahami dan mencegah perundungan.
Pembelajaran (findings) :
Pembelajaran yang didapat dari kegiatan projek 1 ini adalah masih banyak murid yang belum memahami tentang perundungan , yang termasuk perundungan dunia maya antara lain :
Mengirimkan email /sms berisi hinaan/ ancaman, Menyebarkan gosip yang tidak benar / menyenangkan lewat sms, email, komentar di jejaring sosial (Path, Facebook, twitter) HOAX, Pencuri Identitas Online (membuat profile palsu kemudian melakukan aktivitas yang merusak nama baik seseorang), Berbagi gambar pribadi tanpa ijin, Menggugah informasi atau video pribadi tanpa ijin, Membuat blog/Meme berisi keburukan terhadap seseorang.
Kegiatan atau perilaku yang termasuk perundungan tersebut seringkali dilakukan oleh murid di sekolah, sehingga dengan adanya kegiatan projek 1 ini murid lebih memahami perilaku yang termasuk perundungan.
Murid juga lebih memahami bahaya kecanduan gawai dan ciri-ciri seseorang sudah mengalami kecanduan gawai dan bagaimana mengatasinya.
Faktor Pendukung terlaksananya program aksi adalah asset yang dimiliki oleh sekolah antara lain :
Modal Manusia :
•Murid : potensi siswa yang heterogen dapat dibina dan digali potensinya
•Kepala Sekolah : kompetensi kepala sekolah yang mumpuni dalam memimpin sekolah (kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial,kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, dan kompetensi sosial
•Guru : 4 kompetensi guru dan motivasi untuk meningkatkan pengembangan diri dan pembelajar sepanjang hayat
•Tenaga administrasi Sekolah : kompetensi dan kualifikasi pendidikan sesuai dengan tupoksinya
•Pengawas Sekolah : kemampuan yang handal dalam pembinaan dan evaluasi
•Orang Tua / Komite : daya dukung dan kolaborasi yang sinergis terhadap sekolah
•Masyarakat sekitar sekolah : daya dukung terhadap sekolah
Modal Sosial
•PGRI/ Organisasi Profesi : wahana guru berorganisasi dan menjembatani aspirasi guru sehingga terpenuhinya kesejahteraan
•Koperasi : membantu dalam hal kesejahteraan guru dan memudahkan pendistribusian keperluan murid
•MGMP/ KKG : kegiatan-kegiatan pengembangan diri guru sehingga meningkatkan kompetensi guru
•Komunitas Praktisi : media guru mengembangkan diri tukar menukar pengalaman praktek baik pembelajaran dan merefleksikan pembelajaran
•Dinas Pendidikan : Kebijakan yang mendukung sekolah dalam menciptakan lingkungan yang memenuhi kebutuhan siswa
Modal Fisik
Ruang Kelas, Laboratorium, Mushola, Ruang Ekstrakurikuler, Komputer/ Laptop/ Tab, Infokus, Alat Peraga, Ruang UKS, Ruang BK, Kantin, Lapangan Olahraga
Modal Lingkungan
•Taman Sekolah : ruang terbuka hijau yang memberi kenyamanan bagi warga sekolah
•Kebun : menjadi tempat praktek pembelajaran
Modal Finansial
BOSDA, BOSNAS, Gaji Pegawai, BOS Kinerja, BOS Afirmasi
Modal finansial memperlancar kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan berbagai pembiayaan proses pembelajaran.
Modal Politik
Puskesmas, PLN, PDAM, Telkom, Polsek dan Koramil , KCD, Lembaga Perlindungan Anak