Mohon tunggu...
Ningsi Vivo
Ningsi Vivo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Surya Ningsih

Surya Ningsih Mahasiswa IAIN Langsa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Covid-19 terhadap Minat Belajar Pada Anak

5 Februari 2022   22:39 Diperbarui: 5 Februari 2022   22:49 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Wabah corona virus disease (COVID-19) yang telah melanda lebih dari 200 negaradi dunia, telah memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan. Mengatisipasi penularan virus tersebut pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan seperti isolasi, social and physical istanncing hingga pembatasa sosial, berskala besar (PSBB). Kondisi ini menghatuskan berbagai sekolah dan masyarakat agar tetap di rumah, berkerja dan beribadah di rumah. Di sisi lain demi demi menjaga dunia pendidikan tetap bisa berjalan dengan baik serta mendukung pemerintah dala physical distanting di tingah wabah sesuai instruksi persedenuntuk tetap di rumah, belajar di rumah, bekerja di rumah dan ibadah di rumah.

Kebijakan ini menjadikan kegiatan belajar mengajar dalam konteks tatap muka yang biasa di lakukan di sekolah dihentikan sementara. Pemerintah mengganti pembelajaran dengan system pembelajaran online melalui aplikasi pembelajaran yang sudah ada. Dengan adanya kebijakan ini menjadikan pembelajaran online yang sebelumnya masih tidak maksiamal di tetapkan menjadi satu-satunya pilihan untuk belajar. 

Namun pembelajaran online belum bisa di terapkan pada SD Swasta Al Kautsar desa Sungai Pauh, Langsa Barat, Kota langsa di karenakan akes jaringan kurang memadai atau kutang mendukung, sehingga salah satu solusi kebijakan yang dia ambil oleh pihak sekolah yaitu dengan metode tatap muka dan metode door to door dengan menetapkan protocol kesehatan. Metode pembelajaran tatap muka di sekolah hanya dilakukan 1 kali pertemuan dalam 1 minggu sedangkan metode door to door di lakukan dengan cara pembelajaran yang terdiri dari 10 orang siswa metode ini dilakukan dua kali pertemuan dalam satu minggu.

 Sehingga membuat minat belajar siswa menurun karena pembelajaran yang awal nya tatap muka menjadi daring dan kurang nya daya paham dan minat siswa untuk belajar online ini juga menajdi PR tersendiri bagi sekolah SD Al Kautsar di karenakan banyak siswa yang masih belum mengerti dengan cara belajar online atau dengan kata lain GAPTEK dan bnayak penggunaan kuota internet ini pun menjadi masalah masalah yang tidak bisa di sepelekan, keaktifak dan minat belajar untuk selalu aktif maka tidak dapat belajar seefisien mungkin di setiap memulainya pembelajaran online. Pembelajar daring berpengaruh pada minat belajar siswa di karenakan siswa menjadi mudah bosan ketika pembelajaran daring berlangsung di tambah dengan banyaknya tugas tambaahan dari guru membuat minat belajar siswa menurun

 Oleh karena itu, dampingan dari orang tua murid dan cara mengajar guru yang kreatif di perlukan untuk meningkatan minat belajar siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun