Sebagai seorang pendidik, saya harus menuntun siswa dengan  segala kekuatan kodrat yang ada padanya, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat dengan mengacu pada trilogi pendidikan yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.
Saya menyadari bahwa semua anak memiliki kodrat merdeka, oleh karena itu saya harus memberikan kemerdekaan kepada anak-anak untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dengan minat, bakat dan kreatifitasnya agar mereka dapat mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya. Selain itu, saya juga memberikan kebebasan siswa untuk memilih, berfikir dan bertindak sesuai dengan kehendaknya dan kemampuannya sendiri. Disini saya menekankan pentingnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi dirinya dan bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka sendiri.
Sebagai pendidik saya harus memberikan bimbingan yang tepat, memberikan Batasan yang jelas dan mendukung perkembangan mereka dengan cinta dan tanggung jawab. Mendukung siswa untuk mengembangkan kemandirian, empati dan keberanian adalah penting dalam pendekatan Pendidikan yang seimbang. Selain itu, sebagai guru saya juga harus memandang murid bukan sebagai kertas kosong yang hanya perlu diisi dengan informasi. Mereka adalah individu yang unik dengan latar belakang, kepentingan dan pengalaman hidup masing-masing karena mereka juga lahir dengan kodrat yang samar. Tugas kita adalah menebalkan garis-garis samar itu agar dapat memperbaiki lakunya untuk menjadi manusia seutuhnya. Menerapkan budi pekerti yang luhur merupakan keharusan yang tidak dapat terbantahkan dengan cara mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan pencapaian profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri , bernalar kritis dan kreatif.
4. FutureÂ
Saya melaksanakan hal terbaik didalam proses pembelajaran di kelas, agar tujuan pendidikan bisa tercapai dengan baik. Banyak hal yang harus saya benahi yang ternyata  selama ini tanpa saya sadari apa yang saya lakukan jauh dari kata sempurna jika dikaitkan dengan filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara .
Pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher center) harus segera diganti dengan pembelajaran yang berpusat pada murid (student center) agar tercipta pembelajaran yang  interaktif dan menyenangkan di dalam kelas. Dalam proses pembelajaran, saya sebagai guru  memberi kebebasan kepada siswa untuk menggali potensi yang dimilikinya agar mereka menemukan jati dirinya sehingga menjadi manusia seutuhnya. Mengarahkan bukanlah hal yang perlu dipertahankan tetapi kita harus merubahnya dengan menuntun siswa agar kodrat alam yang dimilikinya sejak lahir bisa berkembang kearah yang lebih baik dan kodrat zaman dimana mereka hidup saat ini bisa mereka dapatkan sehingga akan mempermudah siswa dalam mengatasi persoalan hidupnya dimasa kini ataupun masa mendatang. Sehingga siswa menjadi manusia yang berkarakter baik sesuai dengan kodrat alam dan kodrat jaman yang melekat pada dirinya.
Sekian pemaparan saya dalam refleksi dwi mingguan Pendidikan Calon Guru Penggerak.
Semoga bermanfaat
Salam Guru Penggerak
Tergerak Bergerak dan Menggerakkan
Disusun Oleh : Ningsih wiji Astuti, S.pd.