Mohon tunggu...
Ningrum Ahmadi
Ningrum Ahmadi Mohon Tunggu... Freelancer - Pribadi

Penyuka Travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Heroik Nasionalisme, Bukan Asal Upacara

17 Agustus 2019   13:27 Diperbarui: 18 Agustus 2019   09:29 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan sekadar simbol seremonial memperingati Dirgahayu RI ke 74 tahun dengan menggelar upacara di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kalimantan Barat, sambil mengibarkan bendera Merah Putih berukuran raksasa.

Bukan juga ingin cuma memenuhi program formal dengan melakukan upacara memperingati Dirgahayu RI ke 74 tahun di kabupaten yang berbatasan dengan Malaysia tersebut.

Tapi resapilah: ada makna heroik di balik itu. Ada arti semangat nasionalis dari upacara memperingati Dirgahayu RI ke 74 tahun di kawasan perbatasan.

Cara itu akan menunjukkan ke negara lain --apalagi yang terdekat dengan Indonesia-- bahwa setiap jengkal tanah selalu terjaga di Bumi Pertiwi. Tergenggam erat, pantang direbut oleh siapa saja.

Lalu juga menandakan bahwa Indonesia tidak pernah lengah menjaga setiap pelosok daerahnya. Bahkan yang amat terpencil.

Indonesia akan dianggap sebagai bangsa yang peduli sebab mengawasi dan menjaga setiap wilayahnya, bahkan yang amat jauh.

Berkibarnya Merah Putih di kawasan perbatasan bakal mengartikan bahwa di manapun wilayah dan masyarakatnya, terpelosok atau perkotaan, semua adalah Indonesia. Mengikat janji dengan persatuan nasional.

Aspek selanjutnya bakal membuat semangat cinta Tanah Air masyarakat di kawasan perbatasan selalu terjaga. Bahkan makin heroik. Sebab negaranya hadir menggelorakan nasionalisme meskipun di lokasi terjauh.

Jangan pernah berhenti mencintai Indonesia. Tanah Air kita. Tumpah darah kita.

Sumber: https://www.kemhan.go.id/2019/08/17/peringatan-hut-ke-74-ri-kemhan-gelar-upacara-bendera-di-perbatasan-entikong.html 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun