"Cara mencegah demensia dengan mengingat LUPA (Latihan, Ulangi, Perhatikan, Asosiasi). Penyakit ini tidak hanya bisa diatasi dengan obat. Sedangkan untuk demensia yang berat, dengan gejala berat seperti keluyuran (lupa pulang) bisa juga melalui terapi," tandasnya.
Pada kesempatan sesi interaksi langsung, Ibu Kartini dari Jambe, Kecamatan Kalitidu menanyakan tentang obat demensia. Menurut dr. Sadewi untuk tahap demensia secara farmakologi, ada obatnya yang bertujuan memperkuat fungsi memory (kognitif). Namun demensia tetap tidak bisa dihilangkan, apalagi ada faktor degeneratif.
Selain dengan obat-obatan juga diperlukan intervensi psikososial. Penderita demensia tetap harus dikembalikan ke lingkungannya. Bisa dengan terapi menceritakan kejadian-kejadian dahulu kala melalui foto dan video. Bisa juga melalui terapi musik yang beatnya rendah. Utamanya tetap melakukan aktifitas sehari-hari dengan baik. Â
"Harapannya para usia lanjut tetap harus menjaga kesehatan dengan baik, tetap aktif berinteraksi sesuai kapasitas seperti membaca, menulis, mengobrol, kontrol kesehatan rutin supaya tidak timbul penyakit terkait penuaan khususnya demensia," pungkasnya.[nes/NN]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H