Selain itu, sistem pembayaran digital mempermudah penyaluran bantuan langsung tunai kepada penerima manfaat. Dengan menggunakan e-wallet atau transfer bank, pemerintah dan lembaga sosial dapat menyalurkan bantuan secara cepat dan efisien. Sistem ini juga mengurangi birokrasi yang sering kali memperlambat proses penyaluran bantuan.
Sebagai contoh, selama pandemi COVID-19, pemerintah Indonesia menggunakan sistem pembayaran digital untuk menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak. Bantuan yang biasanya disalurkan dalam bentuk tunai atau barang kini dapat diberikan melalui transfer bank atau e-wallet, sehingga masyarakat dapat menerima bantuan dengan cepat dan aman tanpa harus berkumpul di tempat penyaluran bantuan.
Pemberdayaan Komunitas Melalui Teknologi
Teknologi juga dapat digunakan untuk pemberdayaan komunitas. Pelatihan keterampilan berbasis online, program literasi digital, dan akses ke platform e-commerce dapat membantu masyarakat meningkatkan kemandirian ekonomi mereka. Program pemberdayaan ini tidak hanya berfokus pada pemberian bantuan langsung, tetapi juga pada pengembangan kapasitas individu dan komunitas untuk jangka panjang.
Sebagai contoh, beberapa lembaga sosial telah mengembangkan platform e-learning yang menyediakan pelatihan keterampilan untuk masyarakat kurang mampu. Pelatihan ini mencakup berbagai keterampilan, mulai dari keterampilan teknis seperti pemrograman dan desain grafis, hingga keterampilan wirausaha seperti manajemen bisnis dan pemasaran digital. Dengan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan ini, masyarakat dapat meningkatkan peluang kerja dan menciptakan usaha mandiri yang berkelanjutan.
Selain itu, teknologi juga memungkinkan akses ke pasar yang lebih luas melalui platform e-commerce. Masyarakat yang sebelumnya kesulitan menjual produk mereka kini dapat memanfaatkan platform seperti Tokopedia, Bukalapak, atau Shopee untuk menjangkau pelanggan di seluruh Indonesia. Akses ke pasar yang lebih luas ini dapat meningkatkan pendapatan dan kemandirian ekonomi masyarakat.
