Mohon tunggu...
Ning Marwoto
Ning Marwoto Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

a mother with three adorable kids..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesenangan yang Menyamar sebagai Kebahagiaan

27 Juli 2015   00:46 Diperbarui: 27 Juli 2015   08:05 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Sebelum timbul girang dan marah, sebelum terasa senang dan susah, batin berada dalam keadaan bimbang.Apabila perasaan itu timbul namun dapat mengendalikan, batin berada dalam keadaan selaras. Keseimbangan adalah dasar termulia di dunia, dan keselarasan adalah jalan utama dunia".Petikan nasehat dari Asmaraman S Kho Ping Hoo pada cerita silat Pedang Kayu Harum: Pendekar Kelana...tiba2 terlintas. Nasehat itu diberikan pd tokoh cerita yg merasa sedih krn ditinggal kebahagiaan saat gurunya meninggalkan dia. Shg dia merasa bagaikan lagu Hamdan ATT.. aku termiskin di dunia.. Si tokoh ingin mencari dan mendapatkan kebahagiaan itu kembali. Tetapi kemudian si tokoh teringat syair yg merupakan nasehat gurunya itu tadi.

Kebahagiaan adalah sesuatu yg kita cari dalam hidup ini. Apabila sedang bergembira mengacalah dalam-dalam ke lubuk jiwa, sebab disanalah akan kita dapati bahwa hanya yang pernah membuat kita menderita yang akan mampu memberi kita juga kebahagiaan..  Kebahagiaan merupakan tujuan hidup kita.Kebahagiaan adalah suatu keadaan batin yg tidak diganggu oleh gejolaknya nafsu. Selama nafsu masih bergejolak dalam batin, tidak mungkin manusia dapat berbahagia, krn dia akan terbentur dengan halangan2 dalam mengejarnya berupa kesenangan dan nafsu. 

Banyak orang yang mencari kebahagiaan tp tidak kunjung menemukannya. Bukan berarti bahwa kebahagiaan itu sulit ditemukan. Bahkan sebenarnya kebahagiaan itu berada sangat dekat dengan kita. Yang membuat kita sulit menemukan kebahagiaan adalah karena kita sering terkecoh oleh sesuatu yg "menyamar" sbg kebahagiaan. Yaitu "kesenangan"..

Kesenangan adalah kesedihan yang terbuka kedoknya. Sebab dari sumber yang sama yang melahirkan tawa, betapa seringnya ia mengalirkan air mata.Kesenangan dan kesedihan tak terpisahkan. Bersama-sama mereka datang, dan jika salah satunya bercengkerama dengan kita di ruang tamu. Maka yang lain sedang tertidur nyenyak di pembaringan. 

Sbg manusia, kita memang lebih mudah terjebak ke dalam jalan kesenangan drpd menyusuri jalan kebahagiaan. Krn jalan kesenangan sering terlihat indah, menarik, menggairahkan dan menjanjikan. Jalan kesenangan menawarkan kemudahan dan kenikmatan yg bersifat segera. Sementara jalan kebaikan seing terlihat sulit, berliku-liku, mendaki dan penuh tantangan. Banyak hal baik yg sering terlihat menyulitkan kita: berlaku jujur dan adil, berolahraga secara teratur, melakukan diet, setia kpd pasangan, bersabar menghadapi orang yg memfitnah kita.

Ada banyak argumen yg sering ditawarkan oleh kesenangan shg ia terlihat begitu menarik. "Turutilah dirimu sendiri". "Bersenang-senanglah sedikit". "Tidakkah engkau berhak mendapatkan yg terbaik?"...akhirnya kartu kredit digesek over limit..pesen kepiting lemburi telur asin dan es dawet duren.. gule sumsum gereja blenduk..nasgorbat pak karmin yang bisa jadi senenge mung sedhelo.. senenge mung tekan telak..mbasan mlebu awak..tekan sirah le koplak..

Jalan kebaikan senantiasa berakhir pd kebahagiaan, sedangkan jalan kesenangan sering berakhir pd kesengsaraan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun