Mohon tunggu...
ningky munir
ningky munir Mohon Tunggu... Dosen - Pembaca Buku. Penonton Film. Peminum Teh

Dosen berprestasi Propinsi DKI Jakarta. Pengajar bidang business dan corporate level strategy. Sangat senang makan Bakmi GM, menonton film thriller dan anime, main mobile game yang ting-tong ting-tong serta berwarna-warni. Insomnia, tidak punya maag dan suka tidur (kalau bisa).

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

PERAMALAN "Tradisional" vs Peramalan SKENARIO untuk Bisnis

4 Desember 2024   09:32 Diperbarui: 4 Desember 2024   09:48 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

>Kapan Menggunakan Peramalan Skenario

Kondisi yang ideal untuk menggunakan teknik peramalan "tradisional" tidak selalu terjadi, apalagi dengan situasi saat ini yang sarat dengan perubahan akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi, Artificial Intelligence (AI), gejolak politik, perubahan perilaku konsumen, dan lain sebagainya. Para ahli sering merujuk pada fenomena VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) sebagai penyebab ketidakpastian yang tinggi di lingkungan bisnis. Ada pula fenomena BANI (Brittle, Anxious, Non-linear, dan Incomprehensible)

Peramalan skenario adalah metode peramalan yang digunakan untuk menggambarkan berbagai kemungkinan masa depan dan membantu organisasi dalam menghadapi ketidakpastian. Kita bisa menggunakan peramalan skenario ketika beberapa kondisi berikut ini terpenuhi:
1.Menghadapi ketidakpastian yang tinggi dan lingkungan bisnis yang sangat dinamis.
2.Ingin mengembangkan strategi yang fleksibel dan adaptif.
3.Ingin mengidentifikasi potensi risiko dan peluang yang tidak terduga.
4.Ingin melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proses perencanaan strategis.
Contoh kondisi yang membutuhkan permalan skenario adalah kegiatan menyusun strategi bisnis untuk menghadapi disrupsi teknologi yang mungkin terjadi dalam 5 tahun ke depan.

Jadi peramalan skenario cocok untuk perencanaan strategis jangka panjang, ketika lingkungan bisnis sangat dinamis dan penuh ketidakpastian. Tujuan penggunaannya adalah untuk mengidentifikasi berbagai kemungkinan masa depan yang berbeda, baik yang positif maupun negatif, untuk meningkatkan fleksibilitas dan kesiapan menghadapi ketidakpastian.

>Kesimpulan

Pilihan antara peramalan "tradisional" dan peramalan skenario tergantung pada tingkat ketidakpastian yang dihadapi dan tujuan perencanaan yang ingin dicapai. Dengan memahami perbedaan dan keunggulan masing-masing metode, Anda dapat memilih pendekatan yang paling tepat untuk bisnis Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun