Mohon tunggu...
Ning Joy
Ning Joy Mohon Tunggu... -

Perempuan, isteri dan ibu seorang putra terbaik...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menanti Berita

28 Februari 2012   07:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:48 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan lupa telpon aku ya..."

"Ok...begitu sampai aku lengsung kabarin kamu....."

Baru saja meletakkan sisir, dering itu terdengar...."Hai....udah sampai.....macet dijalan...?"

Tak ada jawab. "Halo....sayang....kamu dengar aku? Kenapa gak jawab aku....halo????"

Masih sepi.  Sabar menunggu. "Kalau kamu gak mau jawab aku...lalu kenapa kamu telpon aku....kamu bisa kirim pesan aja kan...jangan buat aku bingung....tolong jawab aku...."

Dan terdengar isak tersendat dan suara bergetar..."Terjadi kecelakaan, nyawanya tidak tertolong......besok pagi jenazahnya akan dikebumikan."

Terpaku.....diam....gelap.....

Dalam balutan gaun putih, mengiringi kepergiannya. Aku gak mau kamu pergi dalam kelam. Pergilah dalam ketenangan dan kesucian. Tunggu aku di pintu surga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun