Mohon tunggu...
Hani Rafiqo
Hani Rafiqo Mohon Tunggu... Guru - Ninghhani

Seorang guru yang sedang melatih kemampuan menulis dan berbagi pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Tuliskan Kisah Nyatamu

15 Agustus 2020   10:30 Diperbarui: 15 Agustus 2020   10:35 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ninghhani.blogspot.com

Dalam menulis kita bisa memulai dengan menulis apa saja. Salah satu yang diminati adalah tulisan berdasarkan kisah nyata atau true story. Dalam menulis kisah nyata idenya berasal dari kisah sendiri, keluarga, orang lain, Lembaga. 

Menceritakan kisah nyata tentunya lebih mudah karena kita mengalaminya sendiri. Kisah nyata memiliki penggemarnya sendiri. Apa yang kita ceritakan bisa kita racik sedemikian hingga menarik untuk dibaca.

Banyak blogger menulis kisah nyata mereka di blog dan menjadi trending. Bahkan memberikan dampak disisi finansial. Hal ini membuktikan dengan menulis di blog tulisan kita bisa dibaca banyak orang. 

Tulisan – tulisan ini secara tidak langsung juga melatih kita untuk belajar lebih baik tentang ilmu tulis menulis. Karena saat menulis kita sering mengecek penulisan sebuah kita, mencari tahu arti kata, juga mencari refferensi yang sesuai dengan apa yang kita tulis. Hal ini tentunya akan memperkaya perbendaharaan kata yang kita miliki.

Judul yang menarik sangat penting untuk menarik orang lain untuk membaca sebuah tulisan. Jika kita masih kurang pede dengan judul yang kita buat, kita bisa meminta pendapat orang lain. Untuk mendapatkan judul yang pas kita bisa blog walking ke blog – blog yang tergabung dalam komunitas penulis. Kita juga bisa membaca buku – buku tentang kisah inspiratif yang best seller.

Meskipun yang ditulis adalah kisah nyata kita tetap harus menentukan tema dari tulisan kita. Supaya tulisan kita tidak melebar kemana – mana. Pembaca juga bisa menangkap maksud dari cerita yang kita tuliskan dengan mudah. 

Setelah menentukan tema kita perlu membuat kerangka tulisan yang akan kita buat untuk membatasi sejauh mana sebuah materi akan kita bahas. Misalnya, dibagian awal cerita kita menulis tentang deksripsi diri kita sendiri, kemudian menceritakan awal kisah, konflik, penyelesain masalah dan hikmah yang dapat kita ambil dari cerita tersebut.

Dalam menulis kisah nyata kita tinggal mengikuti alur yang sudah kita buat. Yang tidak kalah penting adalah membuat paragraph penentu di bagian awal cerita. Paragraf penentu ini akan menentukan apakah pembaca akan melanjutkan aktifitas membaca atau berhenti sampai disitu. 

Dibagian isi biasanya ditambahkan pemanis untuk memberi kesan pada pembaca. Pemanis ini bisa berupa puisi, kutipan lagu, kutipan ayat suci, dan quote dari seseorang atau kita bisa tulis quote sendiri. Ending sebuah cerita kita tulis menjadi “istimewa”. Kita harus mempertimbangkan bagaimana cerita yang kita tulis bisa bermanfaat dan menginspirasi orang lain.

Menurut Om Jay (Wijaya Kusuma) saat menyampaikan materi tentang menuliskan kisah nyata, beliau mengatakan penulis itu tidak bisa memaksa orang lain untuk membaca tulisannya. Maksudnya jika apa yang kita tulis menarik otomatis orang lain pun akan tertarik. 

Jika kita merasa tulisan kita belum menarik kita bisa membaca kembali tulisan yang kita buat. Kita akan menemukan tulisan yang kurang lengkap, paragraph yang tidak menarik, kalimat – kalimat yang tidak penting, juga feel yang tidak ada. Jangan ragu untuk memperbaiki tulisan kita dengan tetap bertahan pada kerangka yang sudah kita susun sebelumnya. 

Panjang tulisan dalam kisah nyata hendaknya dibatasi karena tulisan yang terlalu panjang akan membuat pembaca lelah dan bacaanya menjadi membosankan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun