Mohon tunggu...
NINE WINDA
NINE WINDA Mohon Tunggu... Guru - Guru

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wawasan Kebhinekaan Global (WKG)

14 Januari 2024   06:00 Diperbarui: 14 Januari 2024   06:03 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program Diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG)

Wawasan kebhinekaan merupakan pemahaman kuat dan mendalam pada diri suatu bangsa terhadap identitas, sejarah, budaya dan nilai-nilai yang melekat atau ciri khas pada suatu bangsa.  Wawasan kebhinekaan ini penting dimiliki oleh setiap generasi  bangsa agar keutuhan persatuan dan kesatuan Negara tetap kuat dan terjaga. Penguatan wawasan kebhinekaan bisa diajarkan sejak dini baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. 

Begitu juga di tingkat perkuliahan, tidak terkecuali bagi mahasiswa PPG Prajabatan Matematika kelas 03 Universitas Negeri Malang. Penguatan wawasan kebhinekaan penting diselenggarakan bagi mahasiswa PPG Prajabatan mengingat  para mahasiswa adalah calon-calon guru profesional yang nantinya akan menanamkan, mengajarkan dan menguatkan rasa kebangsaan pada anak didiknya di sekolah. Kegiatan diklat wawasan kebhinekaan global dilaksanakan pada 11 Januari 2024 di gedung A20 Universitas Negeri Malang.

Dibutuhkan kesadaran akan persatuan, keragaman dan tanggung jawab terhadap jiwa kebangsaan Indonesia agar nantinya bisa mengimplementasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.  Salah satu pilar kebangsaan Indonesia adalah kebhinekaan. Indonesia adalah Negara Bhineka Tunggal Ika, dimana kebudayaan, ras, suku, etnis, agama yang ada di Indonesia sangatlah beragam. Kebhinekaan inilah yang menjadi tema dalam pembelajaran wawasan kebangsaan bagi mahasiswa PPG Prajabatan yang diadakan oleh Kemendikbud. Keragaman adalah sebuah kekayaan, namun juga bisa menjadi suatu ancaman ataupun kerentanan.

Keragaman adalah suatu kekayaan yang  menjadi aset dari berbagai unsur dalam masyarakat. Aset tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Negara asing. Namun keragaman juga bisa menjadi ancaman dan kerentanan, dimana bangsa  lain bisa mempengaruhi situasi menjadi perselisihan dan bangsa Indonesia dengan keberagaman menjadi rentan terjadinya perbedaan pendapat ataupun pandangan. Maka dari itu penting bagi warga Negara Indonesia untuk saling bersinergi menjaga kebhinekaan, terutama bagi para tokoh pendidikan.

Upaya Kemendikbud untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa PPG Prajabatan tentang  keberagaman dan membangun rasa memiliki suatu keberagaman adalah dengan mengadakan diklat  wawasan kebhinekaan Global, dimana kegiatannya membahas beberapa topik sebagai berikut:

1. Kebhinekaan Global

Dokpri
Dokpri

Kebhinekaan global dapat diwujudkan dengan menciptakan perdamaian dan keharmonisan global serta toleransi terhadap perbedaan. Kita semua adalah warga global yang seharusnya memiliki tanggungjawab terhadap kondisi dunia secara keseluruhan dan bukan hanya terfokus pada kepentingan negaranya sendiri. Kita memahami bahwa kita adalah warga dunia dengan beragam perbedaan yang memiliki kewajiban untuk menjaga dan menghormati perbedaan untuk perdamaian.

2. Kebhinekaan  Skala Nasional

Sedari kecil kita sadar bahwa Negara Indonesia kaya akan suku, ras, etnis, budaya, agama, dan bahasa. Dari sanalah tercetus Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Sebagai negara dengan bersemboyan "Bhineka Tunggal Ika", menjadikan keberagaman yang ada di Indonesia bukan hal yang menjadi ancaman, melainkan keunikan yang harus saling dihargai. Dengan keberagaman Indonesia membentuk masyarakat memiliki toleransi dan sikap saling memiliki.  Persatuan dalam keragaman harus dimiliki oleh setiap masyarakat agar dapat menjadi Negara yang kuat, tidak rentan, tidak mudah diancam atau dikendalikan oleh Negara lain.  Dalam mewujudkan hal tersebut, kita harus saling menghargai satu sama lain dengan cara saling bertoleransi. Toleransi yang mahal bukanlah dengan mengacuhkan perbedaan yang ada, namun menjaga eksistensi dari perbedaan tersebut. Rasa saling memiliki juga harus terus dipupuk agar kekayaan ataupun ciri khas bangsa tidak diklaim oleh Negara lain. Alangkah baiknya sebagai manusia yang hidup di negara ini kita saling bergandengan tangan untuk mewujudkan negara aman, nyaman, dan damai seperti yang kita idamkan. Rasa kebhinekaan harus ditumbuhkan pada diri siswa maupun masyarakat untuk menghindari sikap intoleran yang akan memicu perselisihan karena keberagaman. 

3. Kebhinekaan dalam skala personal

Pada diklat wawasan kebhinekaan global mahasiswa diajak untuk memahami konsep ragam identitas dan bagaimana sikap welas asih pada diri sendiri. Setiap individu mempunyai banyak identitas, ada yang diterima dari lahir dan tidak bisa diubah. Ada juga yang bisa menciptakan sendiri dan bisa diubah. Hal tersebut yang membuat setiap individu unik dan menarik dengan perbedaan yang dimiliki, sehingga standar umum tidak dapat dijadikan patokan untuk mengukur diri sendiri. Seorang individu penting untuk memahami konsep diri, menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangannya dalam konteks keragaman karena toleransi di tengah masyarakat yang beragam itu selalu dimulai dari berdamai dengan diri sendiri. 

4. Kebhinekaan dalam Skala Sekolah

Kebhinekaan juga terjadi di lingkungan sekolah. Keragaman yang ada di lingkungan sekolah misalnya seperti perbedaan kemampuan siswa, perbedaan warna kulit ,perbedaan status sosial, perbedaan agama, dsb. Seluruh tenaga kependidikan tidak terkecuali para staf dan komunitas sekolah harus mampu untuk menciptakan lingkungan yang saling menghormati keberagaman yang ada agar tidak terjadi perundungan (bullying) antar siswa.  Sehingga siswa akan merasa memiliki dan menjaga lingkungan sekolahnya.

5. Menuju  Sekolah Damai

Dokpri
Dokpri

Sekolah yang damai adalah sekolah yang kondusif dan menjaga disiplin positif agar tercipta proses pembelajaran yang memberikan jaminan suasana belajar yang nyaman dan aman serta menyenangkan bagi siswa. Upaya yang bisa dilakukan untuk menjadikan sekolah damai adalah dengan saling menghargai perbedaan, menciptakan lingkungan belajar yang positif dan produktif,  meningkatkan hubungan antar siswa dan tenaga kependidikan, menjaga lingkungan belajar agar tetap menjadi lingkungan yang nyaman dan aman.

Dokpri
Dokpri

Itulah beberapa tema yang menjadi pembahasan dari kegiatan diklat WKG untuk mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 di Kelas Matematika 03 bersama Bapak Drs. Slamet, M.Si dan Bapak Drs. Sukoriyanto, M.Si. Harapannya setelah mengikuti kegiatan ini mahasiswa nantinya dapat memahami dan mengimplementasikan rasa cinta kebhinekaan dalam kehidupan sehari-hari serta mengajarkan kepada siswa tentang menghargai dan menerima perbedaan dalam masyarakat guna mendukung  penerapan profil pelajar pancasila. Dimana pelajar pancasila seharusnya memiliki sikap toleran dan tidak diskriminatif terhadap individu/kelompok berdasarkan perbedaan yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun