Bencana alam tsunami Selat Sunda yang terjadi akibat adanya longsoran erupsi Gunung Anak Krakatau, telah menerjang wilayah Banten dan Lampung Selatan pada 22 Desember 2018.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terakhir (31/12/2018) tercatat 437 orang meninggal dan 33.721 orang mengungsi. Tsunami Selat Sunda menyisahkan duka kita bersama, memanggil rasa kemanusiaan untuk saling bergandengan, tolong - menolong, guna meringankan duka saudara-saudara kita penyintas tsunami di Banten dan Lampung Selatan.
Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) menggalang donasi #PNTIPeduliTsunamiSelatSunda dengan mengirimkan 2 Tim untuk menyerahkan Bantuan Logistik kepada Penyintas Tsunami Selat Sunda. Tim pertama ke Panimbang, Banten diserahkan oleh Wakil Ketua Umum I, H. Hasmaudin Ichsan bersama Kayadi sebagai Wakil Ketua DPW PNTI Banten menyerahkan bantuan logistik pada hari Selasa (15/01/2019) di Posko Panimbang. Bantuan yang diserahkan berupa 875 Kg beras, 40 DUS Mie Instan; 4 DUS Minyak Goreng; 7 DUS Kopi Bubuk dan 4 DUS Gula Pasir.Â
Bantuan yang diserahkan dari PNTI kepada (Plt) Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto di Posko Logistik Rumah Dinas Bupati Lampung Selatan, antara lain : 7 DUS Indomie, 4 DUS Mie Telor, 6 DUS Minyak Goreng, 168 Kaleng Sarden ABC, 20 Pax Pampers Bayi, 7 DUS Pakaian Dewasa, 1 DUS Pakaian Anak & Kerudung, 1 DUS Selimut Tidur, 1 DUS Pembalut, dan 1 DUS Sarung.
Harapannya bantuan logistik yang diberikan ini, "dapat di manfaatkan sebaik mungkin bagi saudara kita yang terkena musibah, dan saya juga berharap kepada para nelayan yang menjadi korban atas musibah ini agar tetap kuat dan bersabar, semoga di balik musibah ini akan ada hikmahnya," ujar Pak HEP sapaan akrab Ketua Umum PNTI tersebut.
"Kami selaku Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan mewakili masyarakat, mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan, bantuan ini pastinya akan sangat bermanfaat bagi para penyintas tsunami Selat Sunda di Lampung Selatan. Selain itu apresiasi untuk DPD PNTI Lampung Selatan yang telah bersinergi dengan Dinas Perikanan Lampung Selatan dalam mendata kerusakan kapal nelayan dan melakukan advokasi untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat" tutur Nanang usai menerima bantuan logistik tersebut.
Pembina PNTI Mayjen (Mar) (Purn) Gatot Triswanto menjelaskan bahwa keberadaan pengurus DPD dan DPW PNTI di Lampung diharapkan terus aktif membantu masyarakat Lampung Selatan, khususnya anggota nelayan yang di Kalianda dan Rajabasa yang terdampak bencana tsunami selat sunda.Â
"Saya apresiasi kawan-kawan PNTI di Lampung Selatan yang telah aktif mendata dan melaporkan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Dinas Perikanan Kab. Lampung Selatan terkait jumlah kerusakan kapal-kapal nelayan tersebut".Â
Harapannya ada solusi bersama untuk nelayan tradisional penyintas tsunami di Lampung Selatan guna melanjutkan mata pencaharian utamanya yaitu menangkap ikan kembali di perairan laut wilayah Lampung dengan kapal-kapal yang dihibahkan dari pemerintah.
Selang sebulan berlalu pasca tsunami Selat Sunda, kini masyarakat penyintas tsunami di Lampung Selatan terus bangkit dan berbenah sembari menyiapkan hunian sementara ataupun hunian tetap yang sedang dikordinasikan oleh pemerintah kabupaten setempat.Â
Tercatat data kerusakan kapal-kapal nelayan tradisional di Lampung Selatan sejumlah +/- 600 unit kapal bertonase dari 1 sd 10 GT. Hingga kini kami akan terus mengawal agar nelayan-nelayan kami di Lampung Selatan mendapatkan penggantian kapal dari pemerintah, agar mereka dapat kembali melaut dan pulih kembali perekonomian mereka, pungkas Agus Saini selaku Ketua DPD PNTI Lampung Selatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H