Mohon tunggu...
Abdul Majid
Abdul Majid Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Sosial Ekonomi Maritim

Penikmat Sunset Pantai

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

PNTI Mendorong Pengembangan Wisata Bahari Kawasan Teluk Lampung

1 Maret 2018   17:55 Diperbarui: 1 Maret 2018   18:41 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta (27/2), Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (DPP-PNTI) mengadakan Forum Group Discussion (FGD) tentang Pengembangan Potensi Wisata Bahari Teluk Lampung (Kab Pesawaran dan Lampung Selatan) di Fave Hotel Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. Acara tersebut merupakan bagian tindaklanjut dari survey sebelumnya yang dilakukan oleh DPP PNTI bersama DPW PNTI Lampung dengan dipandu oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kab. Pesawaran, Lampung. 

Ketua Umum DPP-PNTI Hendrik E. Purnomo, dalam membuka FGD memberikan gambaran tentang kelompok masyarakat nelayan tradisional di Indonesia, masih perlu diberi pendampingan dan pemberdayaan agar mampu hidup lebih sejahtera. Hal tersebut dikarenakan ada masa dimana nelayan tradisional tidak bisa melaut untuk menangkap ikan saat musim angin barat, yang menyebabkan nelayan mengalami kesulitan ekonomi (paceklik). Oleh karena itu dengan adanya pengembangan potensi wisata bahari khususnya di sekitar Teluk Lampung, diharapkan dapat memberikan alternatif pemasukan bagi nelayan tradisional Lampung saat masa paceklik tersebut. Ketum PNTI menambahkan sektor perikanan dan pariwisata dapat menjadi instrumen percepatan pembangunan nasional di bidang kemaritiman sesuai dengan visi dari PNTI.

Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kab Pesawaran, sejak tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan ke wisata bahari di Kab Pesawaran tercatat 593.556 orang. Pertumbuhan kunjungan wisatawan tersebut mengalami tren kenaikan sebesar 15% per tahun, dimana pada tahun 2017 tercatat 928.500 orang yang telah menikmati pesona wisata bahari di Kab. Pesawaran, khususnya ke Pulau Pahawang yang menjadi primadona-nya. Sehingga dengan tren kunjungan wisatawan yang positif tersebut, arah kebijakan pemerintah kab. Pesawaran concern untuk membuat kawasan wisata, yaitu kawasan wisata berbasis pantai, kuliner, dan ekonomi kreatif; serta kawasan wisata berbasis bahari dan warisan budaya. Harapannya agar wisata bahari Pesawaran dapat berkembang lagi tidak stuck pada pulau Pahawang, jelas Sri Nugraeni, selaku Kepala Dinas Pariwisata Pesawaran.

Sementara potensi wisata bahari di Teluk Lampung bagian Lampung Selatan juga terdapat wisata kuliner dermaga bom, wisata air panas di tepi laut, pulau sebuku, pulau sebesi, pulau sertung, dan kawasan konservasi gunung anak krakatau. Dalam 3 tahun terakhir juga sebenarnya telah diadakan event besar berupa Festival Krakatau yang mencoba promosikan wisata bahari di pulau-pulau kecil sekitar Krakatau seperti pulau sebuku, sebesi dan sertung. Namun saat ini dengan adanya penarikan kembali otoritas zona kawasan laut dari pemerintah daerah ke pemerintah provinsi sesuai amanat UU No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pengganti UU No.32 Tahun 2004, maka saat ini untuk pengembangan wisata bahari yang basisnya mengacu pada zonasi kawasan laut, perlu memperhatikan Peraturan Gubernur sebagai pengelola otoritas kawasan perairan laut, ujar Dwi Jatmiko, selaku Kepala Dinas Perikanan Lampung Selatan.

Ahmad Najid, selaku Pakar Wisata Maritim dari Kemenko Kemaritiman memberikan challenge kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Dinas Perikanan dari Kab. Pesawaran dan Kab. Lampung Selatan untuk mendorong potensi pariwisata di Teluk Lampung agar mampu tampil tidak hanya di kancah nasional tetapi juga level internasional. Sangat memungkinkan dengan posisi strategis Lampung sebagai pintu masuk ke pulau Sumatera, dan perairan teluk Lampung yang memiliki hamparan pulau-pulau kecil untuk dilakukan promosi wisata maritim dengan mengambil tema misalnya Sail Krakatau, Wonderfull Krakatau, dan Selat Sunda Festival. 

Pemerintah pusat sangat mendukung adanya pengembangan potensi wisata bahari Teluk Lampung yang diinisasi dalam FGD yang diadakan PNTI tersebut, karena akan mampu mendukung percepatan pembangunan nasional, khususnya dalam meningkatkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Maritim. Pemerintahan Presiden Joko Widodo sangat concern dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, dimana upaya yang dilakukan agar Indonesia berjaya dalam maritim selama kurun waktu 5 tahun ini, ada 3 sektor yang dioptimalkan yaitu ; pembangunan infrastruktur; pariwisata; dan perikanan. Dimana daerah atau wilayah tersebut harus tahu prioritas sektor mana yang bisa dilakukan optimalisasi untuk mendukung program pembangunan nasional dari pemerintah pusat (Ahmad Najid, Kemenko Kemaritiman)

Sementara Subagio Danuningrat dari IGMF menekankan pentingnya potensi wisata bahari diimbangi dengan pengembangan sektor perikanan melalui intensifikasi aquaculture ikan ekonomis tinggi, baik sebagai komoditi ekspor maupun supply untuk wisata kuliner pesisir. Febriyantoro dari GPMI memberikan pandangan bahwa perlu adanya pemetaan potensi daerah, khususnya terkait pariwisata di Pesawaran agar disiapkan dan diajukan ke pemerintah pusat agar menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Harapannya dengan dijadikannya Pesawaran sebagai bagian KEK akan mempercepat pembangunan sarana-prasarana (infrastruktur) dan alokasi pendanaan khusus untuk pengembangan pariwisata Kab. Pesawaran tersebut. Sementara Isye Susana dari PWK-ITERA menambahkan bahwa pengembangan pariwisata di Teluk Lampung juga perlu menyiapkan sumberdaya manusia (SDM) melalui kegiatan community development (comdev) yang menjadi salah satu agenda besar ITERA selain dari Green Infrastructure dan Renewable Energy.

Pokdarwis Pesawaran meyakinkan kepada semua pihak, bahwa keberadaan potensi wisata bahari di Teluk Lampung, khususnya di Kab. Pesawaran akan mampu menjadi destinasi wisata bahari favorit bagi para traveller baik dari wisatawan domestik maupun mancanegara selain Raja Ampat dan Bunaken. Bahkan saat ini Pokdarwis Pesawaran telah memiliki dive center yang diharapkan akan mampu menggeliatkan wisata bahari baik untuk snorkeling, diving, canoeying, memancing dan menikmati sunset/sunrise di pantai. Spot-spot diving maupun snorkling telah dipetakan oleh Pokdarwis agar menjadi varian destinasi yang sangat menggoda bagi para pecinta dunia bawah laut. Namun terlepas dari potensi tersebut, Pokdarwis juga mengharapkan adanya kerjasama dari berbagai elemen, khususnya terkait infrastruktur dan transportasi laut untuk menunjang pengembangan wisata bahari di Teluk Lampung, khususnya di Pesawaran, ujar Irfan Lazuardi (Buntel) selaku Pegiat Pokdarwis Pesawaran.

PNTI melalui kepengurusan di tataran Wilayah Lampung dan Daerah Pesawaran serta Daerah Lampung Selatan siap mengawal dan mendorong adanya sinergisitas pengembangan wisata bahari Teluk Lampung dari lintas kelembaagaan, baik dari pemerintah, pihak swasta, komunitas, akademisi, dan masyarakat setempat, pungkas Ketum PNTI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun