Mohon tunggu...
MAHASISWA KELOMPOK 111
MAHASISWA KELOMPOK 111 Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN KOLABORATIF KELOMPOK 111

Bertukar Sementara Bermakna Selamanya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adaptasi Adat Suku Jawa dalam Kegiatan Pernikahan yang Menyesuaikan dengan Era Modern

23 April 2024   23:23 Diperbarui: 5 Juni 2024   15:53 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era modern ini, internet dan media sosial berperan penting dalam mempermudah pernikahan, mulai dari proses lamaran hingga pencatatan acara pernikahan itu sendiri. 

Calon pengantin masa kini kerap memanfaatkan platform digital untuk mengundang tamu dan berbagi informasi seputar acara. Streaming langsung ke keluarga dan teman yang tidak dapat hadir secara fisik. Hal ini menunjukkan bagaimana adaptasi tradisional Jawa telah diintegrasikan dengan teknologi modern untuk menyederhanakan dan memperluas cakupan parade pernikahan. 

Selain itu, ada juga beberapa adaptasi mengejutkan pada pakaian tradisional. Meski kostum adat Jawa masih menjadi pilihan utama calon pengantin, namun desain dan gaya kostum terus berubah menyesuaikan dengan tren fashion moderen. Banyak desainer pengantin yang memadukan unsur tradisional Jawa dengan aksen moderen, seperti pilih warna-warna cerah, gunakan aksen moderen, dan gunakan bahan yang lebih ringan dan nyaman.

Hal ini mencerminkan upaya untuk mempertahankan identitas budaya sekaligus mengakomodasi mode dan gaya yang lebih kontemporer. Selain aspek-aspek tersebut, ada juga perubahan tata cara dan nilai-nilai yang ditekankan dalam pernikahan Jawa misalnya, semakin banyak pasangan yang memilih untuk menikah tanpa melalui proses lamaran yang panjang dan rumit yang merupakan bagian dari tradisi Jawa kuno. 

Saat ini, pasangan muda lebih memilih untuk fokus pada komitmen satu sama lain sehingga membuat proses perencanaan pernikahan menjadi lebih praktis dan efisien. 

Adaptasi ini mempunyai implikasi yang signifikan bagi masyarakat moderen. Salah satu dampaknya menciptakan ruang kreativitas dan inovasi saat merayakan pernikahan. Dengan menggabungkan unsur tradisional dan kontemporer, calon pengantin dapat menciptakan pernikahan yang unik dan personal yang mencerminkan kepribadian dan nilai-nilai mereka.

Hal ini juga menciptakan peluang bagi industri pernikahan untuk mengembangkan dan menawarkan layanan baru bagi yang memenuhi kebutuhan dan preferensi pasanagan muda saat ini. Namun adaptasi tersebut juga menimbulkan perdebatan tentang hilangnya keaslian nilai dan budaya tradisional. Ringkasnya, adaptasi adat Jawa modern dalam acara pernikahan merupakan fenomena kompleks dengan implikasi yang beragam. 

Meskipun teknologi dan tren fashion modern mengubah cara penyelenggaraan pernikahan, nilai-nilai tradisional dan budaya tetap menjadi bagian penting dari setiap prosesi pernikahan yang bermakna. Dengan cara ini, pernikahan Jawa dapat tetap menjadi simbol keindahan dan kekayaan budaya Indonesia, bahkan di tengah tantangan zaman yang terus berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun