Di Indonesia terdiri dari beranekaragam suku bangsa dan budaya, salah satunya adalah suku jawa. Suku Jawa merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia yang memiliki kebudayaan yang sangat kaya dan beragam. Salah satu aspek yang sangat menonjol dari budaya Jawa adalah masih kentalnya adat istiadat dan tradisi.Â
Meski banyak mengalami perubahan dan adaptasi seiring berjalannya waktu, namun banyak masyarakat Jawa yang masih mempertahankan nilai-nilai tradisional yang diwariskan secara turun temurun. Adanya pendapat serta penelitian tersebut dapat digunakan sebagai eksplorasi mengapa keberlangsungan adat istiadat tetap begitu penting bagi masyarakat Jawa, serta dampak dan makna pemeliharaan adat istiadat tersebut dalam masyarakat moderen.
Salah satu alasan utama mengapa menjaga adat istiadat tetap penting bagi masyarakat Jawa adalah karena adat istiadat merupakan bagian integral dari identitas budaya Jawa. Adat dan tradisi bukan hanya sekedar seperangkat ritual dan tata cara yang harus dipatuhi, namun juga mencerminkan nilai-nilai, kepercayaan, dan cara hidup masyarakat Jawa.Â
Adat istiadat yang dianut dalam berbagai bidang kehidupan, seperti pernikahan, pertanian, dan upacara keagamaan menjadi landasan yang kuat bagi terbentuknya identitas etnis Jawa. Masyarakat Jawa merasa terhubung dengan akar budayanya dan merayakan warisan leluhur dengan membudidayakan adat istiadatnya. Selain itu, menjaga adat istiadat juga dapat dikatakan sebagai upaya membantu menjaga keharmonisan dan kedamaian masyarakat Jawa.
Adat istiadat yang dianut berperan penting dalam mengatur hubungan antar individu, keluarga, dan kepala rumah tangga. Misalnya saja adat istiadat pencatatan dan prosesi pernikahan memegang peranan penting dalam menyeimbangkan kepentingan dua pasangan yang akan menikah dan menjaga hubungan baik kedua keluarga. Kesimpulannya, kelangsungan adat istiadat masih memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat Jawa.Â
Adat istiadat bukan hanya sekedar seperangkat aturan dan tata cara, namun juga merupakan bagian integral dari identitas budaya dan cara hidup masyarakat Jawa. Dengan melestarikan dan memelihara adat istiadatnya, masyarakat Jawa merasa terhubung dengan akar budayanya, menjaga keharmonisan sosial, serta mencapai keamanan dan stabilitas dalam kehidupan sehari-hari.Â
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Jawa untuk lebih memantapkan pemahaman dan penghayatannya terhadap nilai-nilai tradisional agar adat istiadatnya tetap relevan dan bermakna dalam konteks masyarakat moderen. Adaptasi masyarakat Jawa di Indonesia tidak hanya perubahan faktor budaya saja tetapi juga adaptasi terhadap lingkungan (KBBI, 2001).
Adaptasi adat Jawa modern dalam pesta pernikahan merupakan fenomena yang menarik untuk dibahas. Masyarakat Jawa memiliki tradisi pernikahan yang kaya dengan simbolisme dan makna mendalam yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan spiritualitas yang diyakini masyarakatnya. Namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya budaya, adaptasi adat pernikahan Jawa pun mengalami perubahan untuk memenuhi tuntutan zaman yang semakin modern.
Pernikahan mempunyai makna yang dalam dan kompleks dalam budaya Jawa. Setiap tahapan prosesi pernikahan, mulai dari lamaran hingga upacara pernikahan dan resepsi, diwarnai dengan adat istiadat dan tradisi berbeda yang memiliki nilai filosofis dan spiritual yang mendalam.Â
Contohnya adalah prosesi Siraman, dimana kedua mempelai dimandikan air oleh keluarga dan kerabatnya sebagai simbol pembersihan segala dosa dan kesalahan masa lalu serta memulai hidup baru, bersih dan suci.Â
Adat istiadat tersebut mencerminkan kearifan lokal dan kekayaan budaya suku Jawa. Namun seiring berjalannya waktu dan pengaruh globalisasi, banyak aspek tradisi pernikahan Jawa yang mengalami adaptasi. Salah satu adaptasi yang paling menonjol adalah penggunaan teknologi dalam parade pernikahan.