Mohon tunggu...
Nindya Putri Apsarini
Nindya Putri Apsarini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 2 Prodi Kimia Sains UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Hai teman-teman, Saya Nindya Putri Apsarini merupakan mahasiswa semester 2 jurusan Kimia Sains dari Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Saya memiliki keinginan untuk mengasah soft skill saya di bidang menulis atau writing.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menggali Potensi Ekonomi Sirkular dalam Memilah Sampah Plastik

3 April 2024   06:00 Diperbarui: 4 April 2024   18:48 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan sampah yang ada di laut dari hari ke hari semakin tak terbendung. Berdasarkan data dari United Nation Environment Programme (UNEP), pada tahun 2040 menunjukkan adanya potensi peningkatan tiga kali lipat sampah plastik yang masuk ke ekosistem akuatik. Kemenko PMK menyatakan bahwa pada tahun 2022 jumlah sampah yang tersimpan sebanyak 21,1 juta ton yang mana sekitar 7,2 juta ton atau 34,29 persen belum terkelola dengan baik. Hal ini tentunya menjadi masalah yang serius karena akan berdampak pada kerusakan luar biasa pada kehidupan di laut.

Untuk mengatasi peningkatan sampah plastik di Indonesia, diperlukan upaya berkelanjutan seperti keterlibatan aktif perusahaan dalam memproduksi dan menggunakan bahan ramah lingkungan, serta dukungan dari komunitas lokal untuk program-program daur ulang dan pengelolaan sampah, akan mempercepat langkah-langkah menuju pengurangan sampah plastik dan mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan di Indonesia sebagaimana tujuan dari ekonomi sirkular dalam melihat sampah plastik. Dalam konteks sampah plastik, ekonomi sirkular merubah pandangan terhadap plastik dari sumber limbah menjadi sumber daya yang berpotensi bernilai.

Banyak kegiatan-kegiatan yang bisa kita lakukan untuk mengelola sampah dan dimanfaatkan dengan baik. Seperti yang dilakukan oleh Chandra Asri Group yang sangat menginspirasi ini. Dalam memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2024 yang jatuh pada 21 Februari 2024 dengan mengusung tema "Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif" PT. Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group), perusahaan solusi kimia dan infrastruktur bekerja sama dengan organisasi advokasi disabilitas, Kitaoneus.asia menggelar penyuluhan pemilihan sampah dari sumber kepada 50 pengemudi online tuli untuk memahami secara langsung konsep ekonomi sirkular sekaligus memfasilitasi mereka untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) Gratis. Inisiatif ini juga mendorong program inclusion & diversity untuk memberikan akses bagi penyandang tuli dalam peningkatan penghidupan berkelanjutan. 

Dalam program ini, seluruh pengemudi online tuli yang berpartisipasi untuk mendapatkan SIM gratis didorong untuk membawa sampah plastik yang dikumpulkan dari rumah mereka. Sampah plastik yang mereka bawa tersebut kemudian ditukar menjadi SIM untuk membantu menunjang kebutuhan pengemudi online dalam bekerja. Pemberian SIM gratis ini juga turut melibatkan Satuan Penyelenggara Administrasi SIM Polda Metro Jaya sebagai institusi berwenang dalam penerbitan SIM.

Sampah plastik yang terkumpul dan ditukarkan dengan SIM akan dikelola lebih lanjut di Industri Pengelolaan Sampah Terpadu Atasi Sampah - Kelola Mandiri (IPST ASARI) binaan Chandra Asri Group yang bertempat di Kelurahan Kota Bumi, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon. Dengan konsep end-to-end plastic waste management, IPST ASARI mengolah sampah plastik bernilai rendah menjadi minyak pirolisis bernama PLUSRI yang dimanfaatkan oleh nelayan serta usaha rumahan di pesisir Pantai Pangaradan, Desa Anyar, Kabupaten Serang, Banten.

Head of Corporate Communications Chandra Asri Group, Chrysanthi Tarigan menuturkan bahwa program SIM gratis untuk pengemudi online penyandang tuli yang dikombinasikan dengan edukasi tentang pemilahan sampah adalah bagian dari komitmen nyata Chandra Asri Group dalam mempromosikan kesadaran lingkungan dan inklusi serta keberagaman.

  Dengan SIM yang diperoleh melalui program penukaran sampah plastik, para penerima dapat mengakses transportasi pribadi sehingga meningkatkan kemandirian mereka dalam mencari pekerjaan. Perseroan sebagai Mitra Pertumbuhan berharap dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan, serta mendorong kesadaran semua lapisan masyarakat untuk mewujudkan Indonesia Asri.

 Salah satu perwujudan ekonomi sirkular Perseroan adalah pengembangan IPST ASARI, di mana sepanjang tahun 2023 IPST ASARI telah mengkonversi 15,9 ton sampah plastik menjadi 5.944,5 liter minyak pirolisis yang setara dengan minyak tanah, bensin, ataupun solar. 

Melalui program ini sampah bernilai ekonomi rendah seperti sampah kantong kresek dan sachet yang tidak diminati pengepul karena berat jenisnya yang ringan tetap dapat bermanfaat dan memiliki nilai tambah. Keberadaan IPST ASARI yang mengubah paradigma pengelolaan sampah menjadi sumber daya bernilai telah membawa perubahan yang nyata pada lingkungan sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun