Kita semua tentu tidak asing dengan kata "majas" itu sendiri. Entah kita menemuinya dalam pelajaran bahasa Indonesia ataupun hanya sekedar pernah mendengarnya saja. Majas itu sendiri kerap digunakan dalam pembentukan karya sastra entah itu di dalam puisi atau prosa. Tidak menutup kemungkinan pula beberapa karya sastra lain yang dalam bentuk drama juga kerap menggunakan majas.Â
Penggunaan majas itu sendiri umumnya bertujuan untuk menambah rasa dan kesan pada karya sastra yang ditampilkan. Selan itu, penggunaan majas juga dapat menambah keindahan dan ke-estetikan bahasa yang digunakan dalam pembentukan karya sastra itu sendiri.Â
Maka dari itu tidak jarang beberapa karya sastra yang sering atau pernah kita jumpai mengandung majas di dalamnya. Karena dengan menggunakan majas kita juga dapat menarik perhatian pembaca atau pendengar supaya mereka tidak bosan dan memiliki rasa penasaran akan maksud dari karya sastra yang kita buat.Â
Majas juga memiliki banyak sekali jenis yang memiliki perbedaan satu sama lain. Sebagai contoh adalah majas metafora dan majas simile. Meskipun sering dibilang serupa, kedua majas tersebut memiliki ternyata keunikan tersendiri serta memiliki perbedaan yang mudah untuk ditemukan. Secara sederhana, perbedaan tersebut dapat dilihat dari segi penggunaan dan kata penunjuknya.Â
A. Pengertian Majas MetaforaÂ
Majas metafora merupakan suatu gaya bahasa yang menggambarkan suatu objek yang hampir mirip atau mungkin sama secara langsung dan tepat. Secara sempit, majas metafora biasa diartikan sebagai majas perbandingan atau majas persamaan.Â
Perbandingan atau persamaan dalam majas metafora biasanya digunakan untuk objek tertentu dengan tidak menggunakan kata-kata penghubung seperti bak, seperti, bagaikan, dan lain sebagainya. Akan tetapi, majas metafora ini memiliki karakteristik untuk langsung menuju objek yang dimaksud.Â
Contohnya pada larik : Aku manusia.Â
Pada larik tersebut dapat digambarkan dengan jelas bahwa kalimat "aku manusia" menjelaskan jika aku adalah seorang manusia tanpa ada tambahan kata apapun yang membuat pembaca bertanya-tanya akan maknanya.Â
B. Pengertian Majas SimileÂ
Sama seperti majas metafora, majas simile juga termasuk dalam majas perbandingan. Perbandingan dalam majas personifikasi lebih mengacu pada dua hal yang sangat berbeda. Perbedaan dalam majas simile terletak pada bentuk pernyataan objeknya dengan menggunakan kata seperti, bagaikan, laksana, bak, dan lain sebagainya.Â
Contohnya pada larik : Bila kasihmu ibarat samudera.Â
Berbeda dengan contoh sebelumnya, kalimat dalam larik di atas membandingkan dua hal yang sangat berbeda antara kasih (rasa sayang) dengan samudera. Serta adanya bentuk pernyataan berupa kata "ibarat" yang digunakan untuk menjelaskan perumpamaan dari besarnya rasa kasih yang dimiliki.Â
Dapat dilihat dari kedua contoh di atas, majas simile cenderung memiliki pola penyampaian yang berbeda dan menjelaskan objek yang dituju secara tidak langsung. Sedangkan majas metafora langsung mengarah pada maksud dari topik itu sendiri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H