Berdasarkan keputusan Keputusan Pemerintah No.62 / 1961 Waskita secara resmi diambil oleh Pemerintah Indonesia hingga pada tahun 1973 status hukum Waskita berubah menjadi Persero.
Beberapa tempat terkenal seperti Bandara Soekarno Hatta, atau PLTU Muara Karang di Jakarta adalah beberapa contoh hasil proyek yang berhasil ditangani oleh Waskita.
Pembangunan jalan raya, jembatan, sampai bendungan juga turut jadi kisah sukses Waskita. Tidak hanya bermain pada skala nasional, Waskita pun juga sudah melebarkan sayapnya dengan membuka kantor cabang di beberapa negara. Sejak tahun 2006, segmen pasar Waskita berkembang dengan pesat dan membuka cabang di Dubai, Abu Dhabi, dan Jeddah.
Melalui website resminya, Waskita menjelaskan saat ini ada 5 lini bisnis yang bergerak. Mulai dari konstruksi, jalan tol, prescast, realty, dan energi. Namun bisa dikatakan bisnis konstruksi yang sudah ditekuni sejak tahun 1961 jadi salah satu yang paling terkenal.
Medio September 2019 lalu, dirujuk melalui salah satu media menyebut pendapatan Waskita turun sekitar 39,24 persen dan tercatat hanya mengantongi pendapatan Rp.22,01 triliun pada periode Januari -- September 2019 lalu.
Adhi Karya
Bergerak dalam jasa konstruksi, property, real estate, serta EPC. Pada Maret 1960, perusahaan Belanda yang semula bernama Architecten-Ingenicure-en Annemersbedrijf Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V. (Assosiate N.V.) secara resmi ditetapkan sebagai PN Adhi Karya.
Adhi bisa dikatakan sebagai pemain besar dalam konstruksi di Indonesia. Sejumlah pembangunan seperti jalanan, jembatan, saluran, imigrasi, dan beberapa hal sejenisnya merupakan contoh sederhana dari pembangunan yang telah dilakukan Adhi Karya. Setidaknya ada 5 jenis bisnis yang dijalankan Adhi, konstruksi, nergi, properti, industri, investasi.
Saat ini Budi Harto merupakan direktur utama yang telah menjabat sejak tahun 2016. Menyongsong visi "menjadi korporasi inovatif dan berbudaya unggul untuk pertumbuhan berkelanjutan", Adhi menjadi salah satu kontraktor berpengaruh di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H