Rintik hujan terdengar sendu
Nyanyiannya seolah menghipnotisku
Senyum manismu tiba-tiba membayang di pelupuk mataku
Kumis tipis dan lesung pipi menambah manis lengkungan bibirmu
Kala itu, saat pertama kali aku dan kamu bersemuka
Detak jantungku tak baik-baik saja
Hancur lebur aku dibuatnya
Tatapan matamu yang teduh benar-benar membuatku luluh
Apa kabar kamu?
Tanyaku pada rinai hujan sore itu
Tiada henti hati ini menanti
Tiada lelah hati ini berpasrah
Pertemuan singkat itu
Dan senyum manismu
Melekat erat di otakku
Tuan, aku ingin bertemu!
Nologaten, 19 Februari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H