Anak gadis bersenandung manis di punggung trotoar
Mengabaikan azan magrib yang berkumandangÂ
Langkah kaki dipercepat dengan penuh semangat
Sesekali ia berlari kecil, seolah memburu sesuatu di depan sana
Wajah kusam, kantung mata lengkap dengan mata pandanya
Menjadi pertanda begadang adalah kesukaannya
Apa yang kamu buru di dunia yang fana dan penuh tipu daya?
Kerja, dunia, harta
Seolah standar bahagiamu hanya harta semata
Katamu untuk Bekal di masa tua? Lalu bagaimana dengan kehidupanmu setelah tua?
Sudahkah kau beri bekal juga?
Sungguh merugi hidupnya
Kehidupan setelah kau mati adalah abadi
Tapi sampai saat ini, kau masih lupa diri
Rehatlah sejenak sayang
Ambil air wudhu dan seperangkat alat sholatmu
Berdoalah pada Tuhanmu. Â Tuhan selalu bersamamu
Nologaten, 18 Februari 2020
(Draf lama yang masih tersimpan rapi di folder laptopku)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI