Bentuk kontribusi masyarakat desa dapat berupa tempat tinggal untuk para pengungsi, penyediaan tempat markas para pejuang, penyediaan logistik melalui dapur umum, dan palang merah. Kontribusi lain berupa pager desa yang merupakan anggota pemuda untuk membantu para pejuang. Desa-desa di Imogiri yang ikut berperan pada masa revolusi fisik antara lain Siluk, Selopamioro, Seunggo, Kalidadap, Kajor, Lanteng, Girirejo, Pajimatan dan Payaman.
Referensi
Aris. (2019). Peranan Eri Sudewo Dalam Perang Gerilya di Banten Tahun 1948-1949. Banten: UIN BANTEN.
Uddin, Baha, dkk. (2020). Masyarakat Pedesaan dan Revolusi Kemerdekaan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Kebudayan Daerah Istimewa Yogyakarta
Winarni, dkk. (2013). Dapur Umum Masa Perang Kemerdekaan II di Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta
Departemen Museum Benteng Vredenburgh. (2019). Â Pameran Keliling Museum dan Merti Dusun Nogosari.
Handayani, Dwi J. (2018). Peranan Imogiri Pada Masa Perang Kemerdekaan II Tahun 1948-1949. Ilmu Sejarah 3(6).
Margana, Sri, dkk. (2022). Serangan Umum 1 Maret 1949 Sebagai Hari Nasional Penegakan Kedaulatan Negara. Yogyakarta:Dinas Dinas Kebudayan Daerah Istimewa Yogyakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H