Mohon tunggu...
Nindita Arrum
Nindita Arrum Mohon Tunggu... Penulis - seorang manusia

penyuka ketenangan, hewan mengeong dan petualangan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kutunggu Cintaku Menjemput

27 Juli 2018   01:55 Diperbarui: 27 Juli 2018   02:01 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : salutsighet.ro

Dulu kau tak ada

Namun, guliran waktu membawamu ada karena cinta

Dan

Karena cinta, kau pun kembali tak ada

Ini karena inginnya Sang Kuasa

Menjeputmu dengan paksa

Dengan perlahan dan penuh kasih sayang

Hidup adalah guliran waktu yang berputar pada porosnya

Poros roda yang lambat laun akan karat pula rupanya

Tak usah karat, 

Mati pun ada masanya...

Kau pergi dan meninggalkan rindu di pangkuanmu..

Bersenda gurau dengan lelucon yang tak lucu..

Entah, namun hal itu yang selalu aku tunggu..

Dirimu..

Apapun itu,

Uwa, nenek, sekaligus ibu

Bagiku..

Panggilan mulia akan kusebutkan satu per satu bila perlu

Jika bisa membuat kita kembali bersatu..

Tanpa kusadar, itu tidak mungkin bukan?

Bodohnya, aku tahu itu!

Namun, akan kutunggu, 

Pasti akan kutunggu!

Dalam doa dan anganku

Saat-saat kita kembali merajut rindu

Berucap seru tentang hal-hal yang tak tentu...

Saat kau memelukku

Kembali di pangkuanmu

IBU...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun