Pendidikan Islam Kontemporer adalah kegiatan yang dilaksanakan secara terencana dan sistematis untuk mengembangkan potensi anak didik berdasarkan pada kaidah-kaidah agama Islam pada masa sekarang. Tujuan pendidikan Islam itu sendiri adalah untuk menanamkan takwa, akhlak, serta menegakkan kebenaran dalam rangka membentuk manusia yang berkepribadian dan berbudi luhur. Terdapat hadits yang menjelaskan tentang tujuan pendidikan islam yaitu:
حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ الْوَلِيدِ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَيَّاشٍ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُمَارَةَ أَخْبَرَنِي الْحَارِثُ بْنُ النُّعْمَانِ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يُحَدِّثُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَكْرِمُوا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوا أَدَبَهُمْ
Artinya : Telah menceritakan kepada kami [Al 'Abbas bin Al Walid Ad Dimasyqi] telah menceritakan kepada kami [Ali bin 'Ayyasy] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Umarah] telah mengabarkan kepadaku [Al Harits bin An Nu'man] saya mendengar [Anas bin Malik] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Muliakanlah anak-anak kalian dan perbaikilah tingkah laku mereka."(HR. Ibnu Majah)
Dilihat dari tujuan pendidikan islam tersebut, pada saat ini sering sekali terjadi para anak didik memiliki sikap yang buruk entah itu di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Banyak anak didik sekarang yang berperilaku tidak sesuai dengan apa yang sudah diajarkan oleh pendidik dan yang sudah dijelaskan pada Al-Qur'an dan Hadits, padahal mereka belajar dalam lingkup pendidikan Islam. Hal tersebut jelas sudah melenceng dari tujuan pendidikan islam. Lalu? Apa yang harus kita lakukan agar dapat mengatasi hal tersebut? Terdapat beberapa solusi untuk masalah tersebut, yaitu:
1) Menjadikan Al-Qur'an dan Hadits sebagai sumber utama dalam penyusunan kurikulum.
Dengan menjadikan Al-Qur'an dan Hadits menjadi sumber utama dalam penyusunan kurikulum, maka penyampaian yang diberikan kepada anak didik dapat menjadikan perilaku anak didik sesuai dengan ajaran agama Islam. Hal ini sesuai dengan salah satu hadits berikut:
حدثنا مؤمل بن هشام يعني اليشكري ثنا إسماعيل عن سوار أبي حمزة قال أبو داود وهو سوار بن داود أبوحمزة المزني الصيرفي عن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده قال : قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم”مروا أوالدكم بالصالة وهم أبناء سبع سنين واضربوهم عليها وهم أبناء عشر سنين وفرقوا بينهم فيالمضاجع
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muammal ibn Hisyam yaitu al-Yasykariy telah bercerita Isma'il dari Sawwar Abi Hamzah telah berkata Abu Dawud dan dia Sawwar ibn Daud Abu Hamzah al-Mazni as-Shirafi dari 'Umar ibn Syu'aib dari ayahnya dari neneknya telah berkata: Bersabda rasulullah SAW"Suruhlah anak-anakmu melaksanakan shalat ketika berumur 7 (tujuh) tahun, danpukullah mereka jika tidak mau melaksanakan shalat, dan pisahkan tempat tidurmereka (putra dan putri)". (H.R. Abu Dawud)
2) Menggunakan metode pendidikan yang tepat.
Salah satu metode yang bisa diterapkan dalam hal ini adalah metode keteladanan. Dengan adanya metode ini, anak didik dapat melihat sekaligus mencontoh apa yang diajarkan oleh pendidik. Jika metode ini dilakukan secara terus-menerus maka anak menjadi terbiasa melakukan hal yang baik yang dicontohkan oleh pendidiknya. Sebuah hadits yang menjelaskan tentang metode ini adalah: