Mohon tunggu...
Nindi Fatqiya
Nindi Fatqiya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Otak Kompulasif

23 Maret 2018   18:42 Diperbarui: 23 Maret 2018   19:10 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Segala Sesuatu yang Kita Ketahui adalah Keliru

            Sistem sensorik kita memiliki keterbatasan dalam menerima sensasi, sehingga dengan sendirinya pengetahuan kita tentang dunia pun terbatas. Konsep mengenai proses perseptual bahwa pendeteksian dan penginterprestasian sinyal -- sinyal sensorik ditentukan oleh energi stimulus yang dideteksi oleh sistem -- sistem sensorik dan oleh otak, dan hasil pemrosesan disimpan di memori dalam bentuk pengetahuan, yang akan digunakan kelak dalam dunia nyata. Pada masa sekarang menjadi jelaslah bahwa hal -- hal yang disimpan dalam memori kita adalah representasin abstrak dari realita. Kunci pemrosesan informasi sensorik dan interpretasi kognitif terletak pada proses pengabstraksian informasi. Pada level sensorik, informasi bersifat sangat spesifik, namun pada level interpretasi, informasi lazimnya abstrak.

Rentang perseptual

            Rentang perseptual adalah jumlah informasi yang kita pahami dalam periode pemaparan yang singkat, yang merupakan suatu komponen awal dalam pemrosesan informasi. kita memiliki senuah penyimpanan sensorik (sensory store) yang mampu mengambil keputusan dengan cepat berdasaarkan pemaparan singkat terhadap suatu kejadian. Banyak eksperimen yang dilakukan oleh para ahli, dan secaara keseluruhan eksperimen -- eksperimen yang berhasil menggulingkan "fakta" memiliki dua dampak pada psilokogi kognitif. Pertama, pemahaman kita tentang kapasitas rentang perseptual secara signifikan mengalami perubahan; kedua pemrosesan informasi akhirnya dipahami sebagai proses yang berlangsung dalam tahap -- tahap yang bersinambungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun