Mohon tunggu...
Nindi Fatqiya
Nindi Fatqiya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menghadapi Anak yang Mempunyai Pola Pikir Lambat

23 Oktober 2017   19:55 Diperbarui: 23 Oktober 2017   20:07 1226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak mempunyai karakteristik yang berbeda-beda ada anak yang berfikir secara cepat tanggap, kreatif, dan ada anak yang berfikir lambat. Dengan karateristik yang berbeda peran sebagai orang tua harus membimbingnya secara tlaten dan bijaksana dengan begitu anak akan semakin terlatih. 

Bisa dipastikan bahwa didalam satu kelas biasanya ditemukan anak dengan karakter yang berbeda-beda ada yang cepat memahami pelajaran namun juga ada anak yang lambat dalam memahami pelajaran, kadang kala itu juga merupakan kesalahan yang timbul dari guru dengan cara menerapkan metode pembelajaran yang sama terhadap anak yang memiliki kemampuan yang cukup tinggi dalam memahami suatu pembelajaran dengan anak yang lambat dalam memahami pembelajaran.

Dengan keadaan yang sudah saya paparkan di atas guru dapat mengambil kebijakan baru dalam proses pembelajaran. guru harus berperan aktif, kreatif, tlaten atau dengan cara menerapkan metode yang menjadikan anak mudah memahami pelajaran yang disampaikan oleh seorang guru. Biasanya pada zaman tradisional terdahulu guru sering menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi atau bahan ajar kepada siswa. 

Hingga sampai saat ini pun masih banyak diterapkan oleh guru. saran saya agar guru menerapkan metode inquiry dalam proses pembelajaran. Selain guru yang aktif siswa juga harus aktif dalam proses pembelajaran. Siswa di tuntut untuk mencari pengetahuan baru dengan cara mencari banyak referensi baik dari buku maupun internet. Biasanya dilakukan dengan cara pemberian tugas baik individu maupun kerja kelompok. Disini siswa dilatih untuk memecahkan suatu masalah dengan memberikan sumbangan pemikiran atau pendapat dari dirinya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun