Kalian pasti telah memahami bahwa setiap manusia memiliki beban hidup yang berbeda-beda. Tapi, perlu diketahui juga kalau usia bukanlah hal yang menjadi penentu masalah atau beban siapa yang lebih berat. Memang, rasa tanggung jawab serta tuntutan hidup akan bertambah seiring bertambahnya usia. Yang paling penting dalam hal ini yaitu bagaimana cara kita menyikapinya baik itu beban, tanggung jawab atau tuntutan maupun masalah yang terjadi dalam hidup kita?
Hal tersebutlah yang sebenarnya akan mengantarkan kita pada sebuah proses pendewasaan diri dimulai dari masalah sederhana hingga yang sangat rumit. Keberhasilan kita dalam menghadapi serta menyelesaikan masalah atau beban hidup merupakan tahap pendewasaan diri manusia. Setiap orang tentu akan berbeda-beda, tergantung dengan ketahanan mental yang mereka punya. Lalu apa benar istilah self-love juga termasuk dalam proses pendewasaan diri?
Kalian mungkin pernah atau sering mendengar kata self-love. Tapi, apa sih makna sebenarnya kata tersebut?
Secara sederhana, self-love berarti suatu keadaan dimana kita menyayangi diri kita sendiri serta merasa bahwa diri kita sendiri juga penting untuk diperhatikan. Sebuah studi psikologi mengatakan bahwa self-love  atau mencintai diri sendiri dapat terjadi ketika manusia telah mampu menghormati serta menghargai keberadaan dirinya dan kebahagiaannya.
Sayangnya, masih banyak yang belum paham mengenai konsep self-love dan egoisme. Dua hal tersebut tentu berbeda. Setiap manusia memang tentu mempunyai ego dalam dirinya masing-masing. Akan tetapi, ego tersebut seharusnya membawa kita pada sebuah perubahan baik. Manusia seutuhnya yang mampu menerima dan memahami dirinya sendiri. Hal ini yang harus kita kembangkan, sebab self-love telah tercapai apabila manusia tersebut mampu menerima apapun yang ada pada dirinya termasuk kekurangannya. Sementara egoisme adalah sikap yang mementingkan diri sendirii dengan mencari pembenaran diri atau cenderung menyalahkan orang lain terhadap situasi yang terjadi pada kita.
Lalu apa kaitannya self-love dengan proses pendewasaan diri?
Sebenarnya banyak hal sederhana yang mungkin sering kita abaikan. Contohnya, seperti ketika kita merasa tidak enak akan sesuatu hal yang terasa mengganggu tetapi enggan untuk diungkapkan. Terdengar sepele, namun tanpa disadari kita terus mengorbankan diri untuk orang lain.Salah satu hasil dari self-love itu sendiri ialah kemampuan kita untuk memaafkan kesalahan serta meninggalkan emosi -- emosi yang telah menyakiti diri kita sendiri di masa lalu. Ketika kita sudah mampu mencintai diri kita, berarti kita sudah mampu menerima segalanya termasuk luka dan penderitaan yang ditinggalkan akibat dari masalah yang kita hadapi.
Dalam proses pendewasaan diri self-love berperan penting. Misalnya, membantu kita agar tetap berpikir positif dalam memecahkan permasalahan yang sedang kita hadapi. Sesungguhnya pendewasaan diri itu didapat setelah manusia ditempa oleh berbagai masalah hidup.
Dikatakan bahwa ada beberapa fase yang terjadi saat manusia dihadapkan pada suatu masalah. Yang pertama, biasanya berhubungan dengan emosi-emosi negatif, termasuk kekecewaan, rasa marah dan lain sebagainya. Lalu yang kedua, kita mulai mencari tahu dan mengulik lebih dalam sehingga timbul pertanyaan "kenapa hal tersebut bisa terjadi?" Disinilah fase yang memacu kita untuk mencoba memecahkan masalah tersebut. Pada akhirnya, kita akan sampai pada titik penerimaan dimana kita mampu menerima hasil yang sudah kita lakukan melalui cara yang positif. Sehingga timbul sebuah proses pendewasaan diri dalam rangka menjadi manusia yang lebih baik.
Berat atau tidaknya suatu masalah yang dialami oleh masing-masing manusia itu juga tergantung bagaimana cara mereka mampu untuk melewati prosesnya, dan mampu mengalahkan ego serta mengontrol emosinya.
Lalu hal apa yang bisa memacu kita untuk bisa melakukan self-love?
Salah satu yang akan membantu kita untuk melakukan self-love yaitu dengan mencari circle pertemanan yang baik, karena sebuah circle pertemanan yang baik akan membantu mengarah pada hal-hal yang positif. Selain itu, belajar untuk selalu melihat sisi positif akan apa yang terjadi pada diri kita sendiri baik dari hal kecil sampai yang besar. Cobalah untuk menghilangkan rasa egoisme serta keras kepala terhadap diri sendiri maupun orang-orang disekitar kita. Karena seperti yang sering kita dengar bahwa "apa yang kita tuai itulah yang kita petik".
"Everything needs to go through pain, embrace the world and suck in a breath"Â
Kim Namjoon- BTS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H