Kebijakan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Menyelenggarakan Kampus Mengajar Perintis 2020. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi SD yang terdampak pandemi dengan memberdayakan mahasiswa yang berdomisili disekitar wilayah sekolah untuk membantu guru – guru dan Kepala sekolah dalam Pelaksanaan kegiatan KBM ditengah pandemi.Â
LPPM UPI bersama MBKM saling bersinergi untuk membangun Indonesia agar bisa pulih kembali, KKN UPI dan KMP ini menjadi salah satu cara untuk membangun Indonesia ditengah pandemic covid-19. Sebanyak 2,500 mahasiwa yang tersebar diseluruh Indonesia dari sabang sampai merauke, terdiri dari Berbagai Universitas dan berbagai Latar belakang jurusan diterjunkan untuk mengikuti program KMP yang dilaksanakan mulai tanggal 12 Oktober – 18 Desember 2020. Para Mahasiwa antusias dengan semangat membara dan jiwa mengabdi dalam diri untuk mengikuti program Kampus Mengajar ini dan disambut baik oleh semua pihak.
SDN Mulyasari yang terletak di Ds.Pulosari,Kec.Pangalengan, Kab.Bandung merupakan salah sekolah sasaran untuk kegiatan KMP dengan Akreditasi sekolah B. Pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah selama masa pandemi dilakukan dengan secara Luring dan Daring (Melalui Whatsapp Orang Tua).Â
Mengingat keadaan social dari para siswa , sehingga pembelajaran daring melalui aplikasi seperti Zoom dan Google meet tidak dapat dilakukan karena keterbatasan gawai yang dimilki siswa. Pembelajaran di optimalkan ketika Luring disekolah maupun rumah siswa yang dilakukan secara bergilir mulai dari kelas 1 – 6. Dalam satu kelompok luring paling banyak terdiri dari 10 orang, sehingga dalam sehari 2 sampai 3 kelompok dapat belajar luring di sekolah secara bergilir , Maupun guru kelas yang berkeliling ke tiap kelompok luring siswa sesuai jadwal yang telah di tentukan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran Luring motivasi belajar siswa kerap menurun karena situasi dan kondisi yang tidak normal seperti sebelum pandemic Covid menyerang. Hal ini disebabkan karena siswa harus duduk sendirian dimana biasanya ada teman sebangku, Selama belajar harus menggunakan masker , dan di dalam kelas terasa sepi yang biasanya ramai bisa bercanda ria dengan kawan sekarang hanya beberapa siswa saja. Suasana belajar yang baru untuk siswa diperlukan dalam menambah motivasi belajar.Â
Melihat adanya alat elektronik inventaris sekolah seperti Proyektor , maka mahasiswa berinisiatif untuk menggunakannya sebagai salah satu media pembelajaran yang lebih atraktif bersamaan dengan Video Pembelajaran dan Power Point. Materi pembelajaran yang disampaikan merujuk pada buku modul tematik kurikulum 2013 sesuai arahan guru kelas.
Penggunaan media pembelajaran tersebut berhasil membangun suasana baru dalam kegiatan belajar luring, hal ini terlihat dari antusiasme siswa saat pembelajaran berlangsung dan evaluasi diakhir pembelajaran. Selain itu, untuk menjaga semangat dan motivasi siswa agar tetap "Full battery" mahasiswa menyelipkan Ice breaking ditengah dan / diakhir pembelajaran seperti tepukan-tepukan dan games yang materinya berasal dari pembelajaran yang telah dilakukan sehingga bisa memperkuat pemahaman siswa mengenai materi tersebut. Selain mengajar , mahasiswa pun membantu administrasi yang ada disekolah, mulai dari pengisian buku induk sampai membantu pengetikan dan pencetakan soal ujian.
Kampus Mengajar Perintis dapat menjadi Solusi untuk pembelajaran ditengah pandemi Covid-19. Sentuhan mahasiwa diharapkan dapat memotivasi dan menginspirasi siswa maupun guru-guru agar lebih bersemangat lagi dan menjadi Secercah harapan dalam menghadapi tantangan pembelajaran di tengah pandemic Covid-19 ini.
oleh : Nindia Salsabila Mia Dewi
Jurusan Biologi, FPMIPA UPI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H