Ada sebuah studi yang dipimpin oleh Kaptchuk dan diterbitkan dalam science Translational Madicine yang meneliti hal ini dengan menguji bagaimana reaksi orang terhadap obat nyeri migrain. Ada tiga kelompok, dimana kelompok pertama menggunakan obat migrain yang diberi label nama obat tersebut, kelompok kedua menggunakan plasebo yang diberi label "placebo", dan kelompok terakhir tidak mengkonsumsi apa pun. Dari hal tersebut, peneliti mendapatkan hasil bahwa plasebo 50% sama efektifnya dengan obat sebenarnya untuk mengurangi rasa sakit setelah serangan migrain.
Plasebo adalah pil, obat, atau sesuatu yang terlihat seperti pengobatan tetapi sebenarnya tidak. Contoh plasebo adalah pil gula yang digunakan dalam kelompok kontrol selama uji klinis.
Efek plasebo adalah ketika gejala membaik bahkan ketika obat yang tidak aktif diminum. Mungkin karena faktor psikologis seperti ekspektasi atau pengkondisian klasik.
Penelitian telah menunjukkan bahwa efek plasebo dapat mengurangi rasa sakit, kelelahan, atau depresi. Namun, kami masih belum mengetahui mekanisme pasti dalam tubuh yang berkontribusi terhadap efek ini. Para peneliti saat ini sedang bekerja untuk menjawab pertanyaan ini dan pertanyaan.
Referensi
https://www.health.harvard.edu/mental-health/the-power-of-the-placebo-effect  (14-06-2023 jam 13:23)
https://www-healthline-com.translate.goog/health/placebo-effect?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc (14-06-2023 jam 17:52)
https://hellosehat.com/obat-suplemen/efek-plasebo-adalah/ (15-06-2023 jam 22.14)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H